Generasi Milenial Ingatkan Komisioner Komnas HAM Tak Melupakan Sejarah
Merdeka.com - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Milenial Cinta Indonesia mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (16/1). Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, termasuk mengingatkan Komnas HAM untuk andil dalam mengungkap isu-isu HAM masa lalu.
"Kami meminta kepada pihak komisioner Komnas HAM untuk jangan sekali kali meninggalkan sejarah, itulah salah satu inti pesan yang disampaikan oleh Bung Karno pada pidato di depan MPRS, 17 Agustus 1966, yang kemudian dikenal sebagai pidato Jasmerah. Dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, pelanggaran HAM besar tidak boleh terulang kembali," kata Koordinator Gerakan Milenial Cinta Indonesia Yusuf Aryadi dalam orasinya.
Menurutnya, generasi milenial harus melek dengan sejarah panjang HAM yang ada di Indonesia. Khususnya untuk menentukan calon presiden tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
-
Kenapa Kemenkominfo gandeng generasi muda? Terkait dengan kampanye penurunan stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
"Potret pemimpin bangsa tersebut haruslah bersih dari segala aspek dugaan pelanggaran HAM. Sudah saatnya harus dipimpinan dengan gaya humanis, dan mempunyai visi untuk membangun Indonesia," terangnya.
Yusuf menilai, dugaan indikasi pelanggaran HAM oleh Capres seharusnya menjadi pesan moral terhadap generasi milenial.
Selain menyuarakan HAM, mereka juga mengkritisi wacana bangkitnya sistem dan zaman orde baru. "Bila kita kembali pada sebuah zaman orde baru, maka Indonesia mengalami fase kemunduran untuk berbangsa dan bernegara, dari situ tegas kita menolak adanya zaman Orde Baru," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaDalam aksi tersebut mereka menekankan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) untuk semua serta menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Baca SelengkapnyaDiharapkan dengan kerja sama ini membangun kesadaran masyarakat terutama anak muda dengan isu HAM.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaAda tiga agenda HAM yang mereka usulkan agar masuk di dalam agenda debat capres-cawapres yang akan berlangsung sebanyak lima kali.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca SelengkapnyaPB HMI menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo berdialog bersama kelompok generasi Z di Pontianak Convention Center, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaPKS Ingin anak muda memahami sejarah bangsa Indonesia secara utuh adalah langkah awal bagi seluruh generasi bangsa.
Baca Selengkapnya