Generasi muda diminta kritis terhadap radikalisme di dunia maya
Merdeka.com - Generasi muda diminta cerdas dan kritis dalam mewaspadai penyebaran radikalisme dan terorisme melalui dunia maya. Hal ini harus dilakukan untuk menciptakan kedamaian dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Propaganda paham kekerasan dilakukan kelompok radikal melalui dunia maya harus dilawan. Artinya, untuk mencegah itu dunia maya harus dibanjiri informasi dan tulisan menyejukkan.
Pakar Komunikasi dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai kehadiran media sosial akhir-akhir ini memang fenomenal sehingga memberi pengaruh sangat besar bagi masyarakat. Hal itu berbeda di mana propaganda dahulu dilakukan secara konvensional dengan tatap muka langsung.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang berpendapat dewasa harus bijak dalam media? Yalda T. Uhls, PhD, seorang profesor pendamping asisten di UCLA, memiliki pandangan yang berbeda. Dia berharap orang dewasa lebih memikirkan cara positif untuk menggunakan media dan tidak terlalu keras pada batasan waktu layar.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
"Bila tidak dewasa dalam penggunaan media sosial, pasti akan sangat mudah dimasuki paham-paham baru, terutama paham kekerasan dan terorisme. Apalagi para generasi muda haus dengan berbagai informasi dan bacaan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12).
Menurutnya, budaya Indonesia yang kaya jauh lebih menarik dieksplorasi dibandingkan dengan penyebaran radikalisme. Dia juga mengingatkan agar para generasi muda di Tanah Air bisa terhindar dari pengaruh paham negatif.
"Itu (hal positif) yang harus disebarkan di dunia maya, apakah itu melalui tulisan, meme, video, dan lain-lain," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membina generasi muda untuk menjadi duta damai di dunia maya. Para anak muda dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk membuat konten yang menciptakan kedamaian.
Program ini sudah berjalan sejak 2015. Saat ini mereka tersebar di Medan, Makassar, Jakarta dan Yogyakarta. Rencananya, tahun 2017 duta damai akan terus ditingkatkan ke seluruh Indonesia.
"Keberadaan para duta damai ini sangat efektif untuk memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya. Namun tugas duta damai ini tentu tidak mudah," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca Selengkapnya