Geng motor inggris pengikut Mahesa Kurung masih pelajar SMP
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki praktik ilmu kebal yang dilakukan Bayu Aji Prakoso (21) kepada puluhan anggota kelompok pemotor bernama inggris di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari penyelidikan sementara, aksi anarki geng motor itu tak terkait ajaran ilmu kebatinan yang diajarkan Bayu.
"Kalau soal Mahesa Kurung belum ditemukan terlibat," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayangkari saat dihubungi merdeka.com, Senin (5/9).
Sri mengatakan, kegiatan kelompok geng motor inggris itu di luar aktivitas kebatinan yang dilakukan Bayu. Para pengikut Bayu kebanyakan mengaku mengikuti perguruan Mahesa Kurung lebih kepada memperkuat diri.
-
Siapa yang mengikuti mubeng beteng? Seusai berdoa, peserta berjalan kaki mengelilingi benteng keraton dengan membawa bendera yaitu cucuk lampah Sang Saka Merah Putih, klebet Bangun Tolak (Yogya), klebet Mega Ngampak (Sleman), klebet Pareanom (Kulonprogo), klebet Pandan Binetot (Bantul), klebet Podang Ngisep Sari (Gunungkidul), barisan abdi dalem lalui diikuti masyarakat umum.
-
Siapa yang mendukung Johar kuliah? Dari momen itulah Johar semakin yakin kelak ia bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Cilacap.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Siapa yang mengikuti Markusip? Tradisi semacam ini biasa ditemukan pada etnis Batak Mandailing dan Angkola saja.
-
Siapa yang biasanya ikut Ngaseuk? Biasanya ngaseuk selalu diikuti oleh hampir seluruh warga desa setempat.
-
Siapa yang ikut Nyepuh? Warga Memakai Pakaian Putih Di sana warga terlihat memakai pakaian serba putih, mulai dari kerudung bagi perempuan dan songkok bagi laki-laki.
"Kalau ada yang anarki itu perorangan. Bukan Mahesa Kurung," kata Sri.
Menurut Sri, pengakuan Bayu para muridnya merupakan pelajar. Mereka belajar ilmu kebatinan setiap satu kali dalam seminggu di rumah tempat tinggal orangtuanya.
"Masih pelajar SMP. Kumpulnya seminggu sekali," kata Sri.
Menurut Sri, pengakuan Bayu memiliki murid mencapai 300 orang. Namun polisi masih menyelidiki keterlibatan perguruan Mahesa Kurung dengan kelompok geng motor inggris.
"Setiap datang mereka absen pakai buku kayak buku arisan gitu. Dari buku hadir itu ditemukan 90 orang. Nah setiap rutin kumpul 20 sampai 30 orang," tandasnya.
Diketahui, praktik ilmu kebal di bengkel ketok magic depan Stasiun Tanjung Barat Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dibongkar petugas polisi. Pimpinan kelompok Mahesa Kurung, Bayu Aji Prakoso dan dua anak buahnya diciduk.
"Pengikutnya terdiri dari puluhan remaja atau ABG yang datang dari beberapa wilayah Lenteng Agung dan sekitarnya," ujar Humas Polsek Jagakarsa Aiptu Khairul, Minggu (4/9).
Sejumlah barang bukti yang dipakai untuk belajar ilmu kebal diamankan, seperti satu bilah keris kecil, dua tasbih, sembilan isim atau wafaq atau ajimat, 14 pasang buluh perindu, satu kemenyan, lima butir batu akik dan tujuh botol minyak wangi.
Warga sekitar membenarkan bahwa Bayu sempat dibawa oleh polisi, walaupun tidak ada yang mengaku melihat proses penangkapanya. Namun, ia sudah kembali ke rumah pada Sabtu siang.
"Bayu itu sebagai saksi doang, bukan tersangka. Tahu dari suami saya, ngomong sama Bayu. Jumat jam 11 malam pergi, tapi Sabtu siang udah balik lagi," cerita seorang ibu penjaga warung yang tidak mau disebutkan namanya kepada merdeka.com, Minggu (4/9).
Warungnya terletak persis di depan bengkel ketok magic tempat Bayu tinggal. Berdasarkan pengakuannya, Bayu sering membeli makanan di sana.
Menurutnya dan beberapa warga lain, di sana Bayu menempati rumah nenek dan kakeknya. Ia tinggal sendiri, menjaga kontrakan milik bapaknya yang juga berada di lokasi yang sama. Bengkel ketok magic pun hanya berstatus kontrak dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya.
"Salah besar kalau bawa-bawa ketok magic. Yang punya bapak-bapak tua. Ngontrak di sini, berangkat pagi pulang sore. Nggak tahu apa-apa. Ini kan hanya gosip, makin digosok makin sip" lanjut si ibu.
Nino, seorang pemilik warung yang berjarak dua rumah dari rumah Bayu/bengkel ketok magic juga memberikan keterangan serupa. Ia yakin bahwa Bayu adalah anak baik-baik yang tidak mungkin melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.
"Nggak ada yang begitu-begitu. Ibu kan deket juga sama Bayu. Nggak masuk akal, belajar gitu nggak mungkin di tempat sembarangan," ujarnya.
Namun, Nino dan beberapa warga lain membenarkan bahwa rumah Bayu memang seringkali digunakan sebagai tempat berkumpul anak baru gede (ABG). Mereka berkumpul di sana dalam rangka mengikuti pengajian. Siapa yang mengadakan pengajian dan apakah anak-anak tersebut berhubungan dengan Bayu, mereka tidak tahu.
"Pengajian mah biasa aja ngaji. Anak-anak muda pakai baju koko, kopiyah. Dateng pakai motor," ceritanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Maulia tengah fokus mengikuti pelatihan Paskibraka sebagai pembawa baki bendera untuk Upacara HUT ke-79 RI di IKN pada tanggal 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaGardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan tersebut, para anak muda bisa saling tukar pikiran dan menyampaikan aspirasi mereka menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMaulia Permata Putri, gadis minang yang dikenal cerdas ini dikabarkan jadi pembawa baki bendera HUT ke-79 RI di IKN. Intip potretnya.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTidak ada biaya dibebankan kepada para pelajar. Karena semua ditanggung pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaGanjar anak-anak muda saat ini lebih tertarik untuk memilih menjadi presiden dibandingkan masuk dalam partai politik.
Baca SelengkapnyaSelama berkeliling kampanye, Ganjar mengatakan bertemu dengan anak-anak muda yang memiliki bakat.
Baca Selengkapnya