Geng Motor Pembacok Warga hingga Tewas di Bekasi Ditangkap, 1 Pelaku Ditembak Polisi
Merdeka.com - Polisi menangkap dua pelaku pembegalan dengan korban seorang warga di warung kopi alias warkop kawasan Jalan Raya Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Selasa (13/7) subuh. Pelaku pembacokan merupakan kelompol geng motor menamakan Brutal.
"Pelakunya adalah satu kelompok geng motor yang biasa namakan mereka gengnya, geng brutal. Ada tujuh orang pelaku yang sudah kita amankan sekarang ini ada dua pelaku utamanya sendiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/7).
Selain kedua pelaku geng motor yang berinisial MS dan S, polisi juga mengamankan satu pelaku sebagai penadah barang rampasan berinisial D. Sedangkan lima anggota geng motor masih menjadi buronan polisi.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
"Jadi tiga tersangka yang sudah kita amankan ada dan yang masih buronan tapi identitasnya sudah kita kantongi yang melakukan pembegalan," kata Yusri.
Dia menjelaskan kronologi pembacokan tersebut. Insiden itu saat sekelompok geng motor berjumlah tujuh orang dengan tiga motor mendatangi sebuah warkop di Jati Asih, Bekasi.
Ketika sampai di depan warkop tersebut, dua anggota geng motor berbekal celurit langsung mengancam seorang pelanggan yang sedang ngopi untuk menyerahkan barang berharganya. Selain mengancam, kotak amal di warkop tak luput digasak para geng motor.
"Kedua orang yang masuk tersebut langsung mengambil ada kotak amal milik atau yang di warung tersebut yang berisi sekitar Rp800 ribu. Kemudian ada korban yang sementara lagi ngopi, para pelaku berupaya untuk merebut barang milik korban berupa handphone," kata Yusri.
Meski sempat melawan dengan berteriak meminta pertolongan, korban malah dibacok memakai celurit oleh pelaku S. Korban meninggal dunia akibat serangan tersebut.
"Tanpa menunggu lagi saudara S ini mendatangkan celurit ke dada korban, hingga cukup dalam. Yang mengakibatkan korban setelah dibawa ke rumah sakit meninggal dunia. Dua pelaku ini kemudian merebut handphone milik korban," ujar dia
"Kemudian handphone tersebut dijual ke saudara D (penadah) yang saat ini diamankan, yang dijual Rp1 juta tetapi baru menerima Rp500 ribu," tambahnya.
Aksi pembegalan itu viral di media sosial. Polisi langsung menyelidiki dan mengamankan D selaku penadah pada siang harinya. Dari pelaku D, itu polisi menangkap MS, pelaku yang ikut masuk ke warkop.
"Besok harinya (14 Juli) mengamankan saudara S pelaku utama yang membacok si korban. Ini ditangkap dirumahnya di daerah di Pondok gede. Saudara MS di Jati Bening, dan saudara D ditangkap di Jakarta Timur, daerah Pasar Kramat," terangnya.
Namun karena, MS dan S sempat melakukan perlawanan saat hendak diamankan, petugas pun mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak kaki pelaku untuk melumpuhkan perlawanannya.
"Iya pada saat (MS dan S), karena kita lakukan penyergapan di rumahnya ada yang kita temukan di jalanan satunya dengan tindakan tegas terukur kita lumpuhkan para pelaku ini," bebernya.
Sementara untuk motifnya, Yusri mengungkap alasan para geng motor brutal ini melakukan begal. Lantaran ingin mendapatkan uang untuk melanjurkan pesta minuman keras (miras) yang sebelumnya sudah dilakuakan
"Dari hasil pemeriksaan awal, seluruhnya dalam kondisi keadaan mabuk miras, sehingga timbul keberanian. Dan alasan melakukan ini untuk mencari uang agar melanjutkan lagi dan dari hasil penjualan ini dipakai untuk beli miras," bebernya
Atas perbuatanya ketiga pelaku ini akan akan dipersangkakan dengan Pasal 365 KUHP jo Pasal 480 KUHP yang ancamannya mulai 9 tahun dan atau 15 tahun penjara, karena korbannya meninggal dunia.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya