Geng motor Sukmal atau Suka Maling eksis sejak anggota masih SMA
Merdeka.com - Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda mengatakan, kelompok geng motor Suka Maling atau yang biasa dikenal Sukmal sudah terbentuk sejak anggotanya duduk di bangku SMA.
"Sejak masih remaja itu, mereka sudah berbuat kriminal. Makannya dinamakan Sukmal, kepanjangannya Suka Maling," kata Ujang, Kamis (20/11).
Menurut Ujang, kelompok itu terus eksis hingga lulus sekolah dan terus berkumpul hingga sekarang. Selama itu pula, tingkat kejahatan yang dilakukan kelompok tersebut terus meningkat. Dari mulai melakukan pencurian kecil hingga menggunakan kekerasan.
-
Bagaimana kenakalan remaja di Sumut? Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kapan kehidupan seorang anak motor dimulai? Saat raungan mesin berbunyi, itulah tanda kehidupanmu dimulai.
-
Siapa yang terpengaruh kenakalan remaja? Remaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
"Sekarang sudah berani merampok. Dilakukannya sejak tahun 2012 lalu. Total pengakuannya sudah 15 kali melakukan aksi pencurian dengan kekerasan," kata Ujang.
Seperti diketahui, kelompok itu dibekuk petugas dini hari tadi. Mereka antara lain, Aldi Fahmi (21), Muslim (21), Iis Sutrisno (20), Ahmad Jaenudin (20), Nurul Ibad (20), Yahya (19), Nahrowi (21), Aryanto (23), Rizkal (24), Ahmad Auzi (19) dan Endi Apriyadi (19).
Pelaku yang dibekuk terlebih dahulu ialah Aldi Fahmi di Bekasi Jaya RT 4/5, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Rabu malam. Pada saat ditangkap pelaku tengah beraksi, tapi berhasil ditangkap polisi.
Tersangka terpaksa dilumpuhkan karena mencoba melawan dan hendak melarikan diri. Polisi kemudian mengembangkan dan menangkap tersangka lainnya. "Mereka setiap beraksi tidak segan melukai korbannya dengan senjata tajam," katanya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes menyebut pada tahun 2024 ini, ada 47 kasus kekerasan remaja di Semarang yang diungkap.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca Selengkapnya