Genjot kunjungan ke Museum, Disbudpar Aceh gelar pameran temporer
Merdeka.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar pameran temporer dalam rangka memperingati hari Museum Indonesia. Pada peringatan kali ini diambil tema 'Pameran Temporer Aroma Memikat dari Dapur Aceh'.
Peringatan hari Museum Indonesia jatuh setiap tanggal 12 Oktober setiap tahun. Pada peringatan kali ini, Pemerintah Aceh menggelar sejumlah kegiatan yang dipusatkan di Museum Aceh, memamerkan sejumlah rempah-rempah masakan tradisional Aceh.
Kepala Disbudpar Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, selama ini kunjungan wisatawan lokal masih minim datang ke Museum Aceh. Padahal, di Museum Aceh memiliki banyak ilmu pengetahuan.
-
Di mana lokasi Museum Tsunami Aceh? Letaknya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Simpang Jam serta berseberangan dengan Lapangan Blang Padang.
-
Kenapa Museum Tsunami penting bagi Aceh? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Apa ikon wisata di Aceh Tengah? Danau dengan panjang 17 kilometer dengan lebar 3,219 kilometer ini sudah menjadi ikon destinasi wisata Aceh Tengah.
-
Apa yang membuat Aceh menjadi pusat ilmu pengetahuan? Kesultanan Aceh kemudian dikenal sebagai kerajaan kaya dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.
-
Kapan Museum Tsunami Aceh diresmikan? Gedung museum ini secara resmi dibuka pada bulan Februari 2008 silam.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
Museum Aceh memiliki 6658 koleksi berbagai macam khasanah budaya Aceh, termasuk manuskrip. Benda yang ada di Museum Aceh terbagi dalam geologi, biologi, etnografi, arkeologi, historical, numsmatical, filological, keramik, seni rupa, dan teknologi.
"Pengunjung di sini (Museum) sangat minim, makanya kita buat peringatan hari Museum Indonesia dengan cara seperti ini, kita harap bisa menumbuhkan minat berkunjung ke Museum," kata Reza Fahlevi di Banda Aceh, Kamis (12/10).
Pada kegiatan ini, lanjut dia, ada sejumlah kegiatan yang berlangsung sejak 12-18 Oktober 2017. Ada bazar makanan, pemilihan rakan museum, lomba pengetahuan sejarah dan sejumlah perlombaan lainnya.
Reza menambahkan, peringatan hari Museum Indonesia kali ini lebih banyak menampilkan beragam menu masakan khas Aceh. Sebagaimana diketahui, Aceh dikenal dengan beragam kuliner dan rempah-rempahnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, dipamerkan sejumlah rempah-rempah khas Aceh. Baik itu lada, cabai, tomat Aceh dan beragam rempah-rempah lainnya. Semua rempah-rempah tersebut bumbu masak makanan khas Aceh tempo dulu.
"Ini sengaja kita masak kuah beulangong (masakan daging tradisional Aceh), sudah mulai tercium aromanya, makanya kita hendak memperkenalkan masakan khas Aceh," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah (Pesantren) Aceh, Bustami Usman mewakili Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, era sekarang banyak anak muda sudah tidak mengetahui lagi makanan khas Aceh.
"Sekarang banyak anak muda sudah tidak mengetahui lagi makanan khas Aceh, dengan ada acara ini bisa memperkenalkan kembali masakan khas Aceh yang banyak rempah-rempahnya," tegasnya.
Oleh karena itu, sebut Bustami, Disbudpar Aceh sudah sangat tepat menggelar peringatan hari Museum Indonesia dengan memamerkan masakan khas Aceh. Agar semua orang Aceh bisa dekat kembali dengan khasanah kuliner tradisional Serambi Mekkah.
"Museum Aceh sangat tepat mendekatkan kembali kuliner Aceh," ujarnya. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
eringatan Hari Museum di Indonesia setiap 12 Oktober berdasarkan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama digelar di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaSudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaTema pameran 'Hope' menggambarkan harapan dan optimisme anak muda Aceh untuk masa depan daerah mereka.
Baca SelengkapnyaMuseum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.
Baca Selengkapnya