Genjot pemanfaatan EBT, PLN teken PPA dengan IPP di 64 titik lokasi
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyaksikan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) Energi Baru Terbarukan (EBT) antara PLN dengan Independent Power Producer (IPP) di 64 lokasi yang dilakukan di Hotel Mulia, Jakarta (2/8).
Total kapasitas pembangkit pada penandatanganan PPA ini sebesar 415,75 MW dengan rincian sebagai berikut, 49 PPA PLTM tersebar di Jawa dan Sumatera dengan total kapasitas 328,85 MW, lalu 9 PPA PLTBm dan PLTBg dengan total kapasitas 41,9 MW (Regional Sumatera) dan terakhir 6 PPA PLTS dengan total kapasitas 45 MW (2 lokasi di Regional Sulawesi sebesar 25 MW dan 4 lokasi di Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 20 MW).
Proses pengadaan telah dimulai tahun lalu di mana harga sudah disepakati dan setujui oleh Menteri ESDM, sehingga proses pengadaan dinyatakan sudah selesai dan siap ditandatangani PPA.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Di mana Jakarta Electric PLN bertanding? Jakarta Electric PLN berhasil menumbangkan juara bertahan Bandung BJB Tandamata dengan skor 3-2 pada lanjutan PLN Mobile Proliga 2024 di Palembang Sport & Convention Center, Minggu (12/5).
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Siapa yang memuji Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi penampilan apik yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan ketiga pada ajang PLN Mobile Proliga 2024.
Hal ini berdasarkan pada, persetujuan harga jual tenaga listrik Project EBT skala kecil (PLTM, PLTBm, dan PLTBg kapasitas ± 10 MW sesuai surat Menteri ESDM No. 5827/23/MEM.I/2017 tanggal 28 Juli 2017. Dan juga persetujuan harga jual tenaga listrik PLTS 6 lokasi sesuai surat Menteri ESDM No. 5590/26/MEM.E/2017 tanggal 20 Juli 2017.
Dalam sambutannya Menteri ESDM Ignasius Jonan menekankan pentingnya pemanfaatan EBT yang optimal, selain itu Jonan juga menegaskan untuk menjaga agar BPP rendah hal ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses listrik dengan harga terjangkau.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN Nicke Widyawati menyatakan adanya penandatangan ini merupakan bukti komitmen PLN dan para pengembang untuk meningkatkan pemanfaatan EBT sesuai dengan target yakni 23 persen hingga tahun 2025 nanti. Yang lebih utama adalah PPA ini juga untuk memenuhi kebutuhan listrik disejumlah wilayah terutama isolated system dengan harga yang kompetitif, sesuai dengan komitmen PLN untuk menjaga tarif listrik agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan industri.
Pada sistem kelistrikan PLN saat ini, terdapat 6.200 MW pembangkit EBT yang sudah beroperasi atau 12 persen dari total kapasitas pembangkit.
Rencana penyediaan listrik sesuai RUPTL 2017-2026, penambahan pembangkit adalah sebesar 77,9 Giga Watt (GW) dimana rencana penambahan porsi pembangkit EBT adalah 21,56 GW. Untuk itu sejumlah langkah strategis telah disiapkan oleh PLN di antaranya, yakni:
1. Pengembangan pembangkit listrik EBT harus dioptimalkan, tidak hanya mempertimbangkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan, namun juga kesiapan jaringan sistem tenaga listrik serta harga keekonomian yang kompetitif.
2. PLN memanfaatkan sumber energi terbarukan dari sumber energi hidro, panas bumi (termasuk skala kecil/modular), biofuel, energi angin, energi matahari, biomassa dan limbah, dll. Sementara itu, PLN juga akan mendukung usaha untuk menciptakan RE-BID (integrasi pengembangan pembangkit EBT dengan kawasan industri).
3. Khusus untuk PV, PLN akan mengembangkan PV terpusat untuk melistriki daerah terpencil yang relatif jauh dari grid yang ada. Kawasan ini merupakan daerah tertinggal, daerah perbatasan dan pulau terluar. Oleh karena itu, sistem tenaga hibrida (PV, RE, dan Diesel PP lainnya) juga akan dikembangkan untuk daerah yang masih memiliki kurang dari 12 jam pengoperasian listrik, biasanya di bagian timur Indonesia.
4. PLN akan mengembangkan sistem Smart Grid untuk meningkatkan penetrasi intermitent RE (PV dan angin) sekaligus meningkatkan keandalan. Dengan demikian, PLN juga akan mengembangkan jaringan mikro (biasanya menggunakan PV) untuk area di mana jalur distribusi tidak akan dikembangkan dalam 2-3 tahun ke depan.
5. PLN akan mengurangi konsumsi bahan bakar menggunakan HSD dan MFO, dan mendorong pemanfaatan biofuel.
6. Mengoptimalkan pengembangan pembangkit EBT yang memiliki potensi besar seperti PLTP dan PLTA
7. Memaksimalkan potensi EBT setempat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia Timur
8. Mengembangkan hybrid system untuk daerah-daerah yang sudah dipasok dari PLTD dengan jam nyala di bawah 12 jam / hari.
"Dengan ditandatanganinya PPA makin menunjukkan komitmen PLN untuk terus mendorong pemanfaatan EBT dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi dan desa berlistrik, sehingga target rasio elektrifikasi sebesar 98 persen pada tahun 2019 dan target porsi EBT 23 persen pada tahun 2025 bisa tercapai," pungkas Nicke. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaGebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali mengkaji skema power wheeling dalam RUU EBET.
Baca SelengkapnyaPLN mengawal kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaPLN terus mengambil langkah strategis guna memperkaya peningkatan pemanfaatan EBT, salah satunya hidrogen.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan IKN Nusantara 100 persen akan berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) yang juga sesuai dengan komitmen PLN mencapai Net Zero Emissions.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaForum AIPF sebagai flagship dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaDarmawan mengatakan, kerja sama dengan SGCC merupakan wujud kolaborasi bersama untuk dapat bergerak maju dalam transisi energi.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca Selengkapnya