Gerak cepat pemerintah atasi gempa di Palu dan Donggala
Merdeka.com - Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Gempa juga menimbulkan tsunami di Donggala yang meluluh lantakkan wilayah tersebut. Akibatnya korban berjatuhan hingga merenggut banyak korban jiwa.
Mengetahui Palu terkena bencana, pemerintah tak tinggal diam. Segala upaya dilakukan dengan cepat untuk mengatasi korban gempa di Palu dan Donggala. Berikut gerak cepat pemerintah:
Kirim 6 mobil dapur umum
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
Kementerian Sosial telah menyiapkan 6 unit mobil dapur umum lapangan (dumlap) untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Mobil tersebut diperuntukkan membantu masyarakat yang terdampak gempa dan tsunami.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, satu mobil dumlap bisa memasak 2.000 nasi bungkus. Sehingga dalam satu hari bisa menyediakan 6.000 nasi bungkus. "Dari 6 unit mobil itu, 1 unit saja bisa memasak 2.000 nasi bungkus. Sekali masak satu unit mobil bisa 2.000 nasi bungkus. Jadi kalau 3 kali masak sehari bisa 6.000 nasi bungkus, itu dari satu unit. Kalau 6 unit mobil kira-kira ada 36.000 nasi bungkus," ungkapnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/10).
Kirim SPBU portable
Presiden Joko Widodo memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Palu, Sulawesi Tengah segera membaik. Pihaknya akan mengirim beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) portabel agar BBM mudah didistribusikan. Dia berharap adanya SPBU portable itu dapat mempermudah pendistribusian BBM.
"Tapi mudah-mudahan sore ini bisa diselesaikan karena ada seperti SPBU portable yang baru diarahkan ke Palu dan sekitarnya," kata Jokowi di Halaman Istana kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Datangkan kapal pembangkit listrik
Pemerintah akan mendatangkan kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) ke Palu, Sulawesi Tengah. Kapal yang mampu menghasilkan daya 400 megawatt itu akan memberikan pasokan listrik ke kawasan yang terdampak gempa dan tsunami.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, telah mendapatkan informasi dari Menteri BUMN Rini Soemarno bahwa kapal pembangkit listrik telah menuju di Palu. "Saya dengar kapal dari Bu Rini (Menteri BUMN Rini Soemarno) tadi, kapal yang besar yang bisa 400 megawatt yang dulu pernah kita pakai di Manado. Sekarang ada di Kupang, itu sudah berangkat menuju ke Palu," katanya di Jakarta, Senin (1/10).
2.000 personel polisi dan pasukan 3 batalion dikerahkan
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menambah 2.000 personel untuk membantu daerah pascabencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengirim tiga batalion personel dari Lintas Udara (Linud) TNI Angkatan Darat untuk mengamankan sejumlah objek vital di Palu.
Personel yang dikirim juga bertugas mengamankan distribusi logistik ke posko-posko pengungsian. "Bantuan ke Palu, pagi tadi di luar TNI yang sudah ada di sana, kurang lebih 850 tenaga kesehatan. Namun pagi ini datang kurang lebih yang sudah ke sana, rencananya adalah tiga batalion," kata Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/10).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaGempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSementara sebuah video beredar sejumlah warga di Balaesang Tanjung, Pantai Barat, Donggala, Sulteng terlihat panik usai gempa mengguncang.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca Selengkapnya