Geram Pulau Kiluan dijual, sesepuh menyamar jadi pembeli

Merdeka.com - Penduduk lokal geram akan isu penjualan pulau Kiluan yang merebak di masyarakat. Salah seorang sesepuh warga Kiluan, Dirham, pun mencoba menelusuri situs yang mengaku menjual pulau dengan cara berpura-pura menjadi pembeli.

"Ternyata iklannya tidak jelas, setelah saya pura-pura tawar ternyata enggak bisa menjelaskan dan bilangnya pulau di Kalimantan," jelas tetua sekaligus penduduk lokal Kiluan Dirham saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/8).

Sempat terbesit untuk melaporkan pemilik situs tersebut tetapi mereka mempertimbangkan kembali karena pemilik situs anonim.

"Kita mau lapor kejahatan sudah itu harus punya data yang melaporkan, yang terlapor siapa. Ini yang melaporkan belum jelas, yang kita laporkan ruang hukum bagaimana," tandasnya.

Menurut cerita Dirham, Pulau kiluan yang ditawarkan dengan harga Rp 3,5 miliar ini dalam sejarahnya pernah dimiliki oleh suatu perusahaan. Namun perusahaan tersebut bangkrut saat Soeharto lengser. Sehingga pulau akhirnya dikelola dirinya dan warga lain hingga berkembang menjadi tempat wisata. Dirham mengaku telah mengonfirmasi penjualan ini ke pihak perusahaan.

"Mereka mengaku enggak menjual," tuturnya,

Merdeka.com pun mencoba mengonfirmasi kebenaran penjualan pulau kepada sekretaris desa setempat, jawaban mereka "tidak jelas, tidak tahu," jawab Sulaiman kemudian telepon langsung ditutup.

Dilansir dalam situs www.privateislandsonline.com, Selasa (26/8), Kiluan masuk daftar jual. Dengan luas sekitar 5 hektar, Kiluan dibandrol USD 300 ribu atau setara Rp 3,5 miliar.

Selain dijual, Kiluan juga dapat disewa selama 25 tahun dan diperpanjang hingga 70 tahun. Tidak diketahui siapa yang memasarkan tempat wisata yang berada sekitar 80 km dari kota Bandar Lampung itu.

Kiluan dikenal surga bagi kawanan lumba-lumba liar. Mamalia laut yang sangat cerdas, itu biasa menyelam bebas di bawah laut kristal. Pemandangan semakin indah dengan pantai berpasir putih dan latar belakang langit biru. (mdk/ian)