Gereja 'kembaran' Keraton Yogyakarta
Merdeka.com - Struktur bangunan Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Bantul, Yogyakarta memang tidak seperti rumah ibadah umat Katolik lazimnya. Malah arsitekturnya menyerupai pendopo museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Mulai dari bentuk bangunan hingga ukirannya dibuat persis.
Konon, gereja Ganjuran mendapat izin dari Keraton Yogyakarta buat menggunakan arsitektur, ukiran, dan warna ciri khas Keraton Yogyakarta.
Pastor Gereja Ganjuran, Romo Yohanes Krismanto mengatakan, pendirian bangunan gereja menyerupai museum Sultan HB IX di Keraton Yogyakarta dimulai pada 2006. Sebab, bangunan gereja lama roboh akibat gempa mengguncang Yogyakarta.
-
Siapa yang membangun Keraton Yogyakarta? Kemudian pada bulan April 1755, Sultan HB I membangun Kraton Yogyakarta.
-
Apa yang unik dari arsitektur Masjid Agung Bangkalan? Adapun ciri arsitektural masjid yang masih dipertahankan yakni atap tumpang dua.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Kenapa Gereja Bintaran dibangun? Berawal dari Keprihatinan Pater B. Hagdorn SJ, seorang pastor kepala Katolik di Jogja waktu itu, melihat jumlah umat Katolik di Jogja semakin banyak. Oleh karena itu, ia merasa butuh untuk membangun sebuah tempat ibadat yang memadai.
-
Bagaimana Pesanggrahan Garjitowati diubah menjadi Ngayogyakarta Hadiningrat? Setelah pembangunan selesai, pesanggrahan tersebut diubah namanya menjadi Ayodhya yang kemudian dilafalkan menjadi Ngayodhya dan Ngayogya. Kata inilah yang kemudian berubah menjadi Ngayogyakarta Hadiningrat yang berarti tempat yang baik dan sejahtera yang menjadi suri tauladan keindahan alam semesta.
-
Bagaimana arsitektur Masjid Agung Palembang dirancang? Pembangunan Masjid Agung Palembang ini dulunya dirancang oleh seorang arsitek dari Eropa. Unsur-unsur arsitektur yang tersemat di bangunan ini dipadukan dari Nusantara, Eropa, dan Cina.
"Dulu tidak seperti ini. Baru 2006 dibangun jadi pendopo untuk gereja. Diresmikan oleh Sultan juga. Sejauh pengetahuan saya, hanya di sini yang diberikan izin untuk menggunakan corak-corak ukiran, warna yang sama seperti di Keraton. Misalnya kursi, ada ukiran ini khas cuma ada di Keraton dan di sini," kata Krismanto.
Pemilihan bangunan gereja dalam bentuk pendopo Jawa ini bukan tanpa alasan. Filosofi pendopo yang terbuka sesuai dengan visi gereja Katolik.
"Filosofi pendopo itu dalam Jawa adalah simbol masyarakat yang terbuka. Katolik sendiri sama, kata Katolik berarti 'umum' di mana orang, siapa saja boleh masuk, datang," tambah Krismanto.
Tidak hanya pendopo, menurut Krismanto, simbol-simbol dalam kebudayaan Jawa juga dekat dengan filosofi gereja Katolik.
"Jawa itu banyak sekali simbol. Gereja juga seperti itu. Banyak hal yang memiliki kesamaan dalam filosofi Jawa dengan ajaran gereja," ucap Krismanto.
Selain bangunan gereja utama, beberapa pendopo kecil didirikan di depan bangunan gereja. Pendopo digunakan buat istirahat para pengunjung dan kegiatan lainnya, seperti latihan tembang jawa dan kegiatan komunitas gereja. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak awal pembangunannya, gereja itu memang dikhususkan untuk masyarakat katolik Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Baca SelengkapnyaTak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Baca SelengkapnyaKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenetapan oleh kementerian ini dilakukan berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengku Buwono I adalah pelopor dalam berdirinya Kesultanan Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaPusat penyebaran agama Islam ini sengaja dibangun mirip bangunan Hindu.
Baca SelengkapnyaSumbu Filosofi Jogja pertama kali dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi, sang pendiri Kota Jogja.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca Selengkapnya