Gereja Laham dan sejarah umat Katolik di Kalimantan Timur

Merdeka.com - Tahun 2007, menjadi tahun yang membahagiakan bagi seluruh umat katolik di Kalimantan Timur. Sebab, pada tahun itu, mereka merayakan 1 abad kelahiran gereja tertua di Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Gereja itu bernama Gereja Laham. Keberadaan gereja tersebut di awali pada tanggal 21 Maret 1907, saat dua pastor (Libertus dan Camilus) dan satu bruder Kapusin (Br. Ivo) diutus dari Pontianak untuk membuka karya misi di Kalimantan Timur. Pada tanggal 24 April 1907, mereka tiba di Samarinda dan melanjutkan perjalanan menuju ke Long Iram dan sementara waktu menetap di sana.
Tetapi karena beberapa alasan terutama mereka sadar bahwa berkarya di hulu riam akan gagal bila tidak didukung pastoran di hilir. Dari sebab itu, rencana untuk menetap di Mamahak Besar dibatalkan, karena masyarakat setempat bermaksud pindah ke tempat lain yang belum jelas lokasinya.
Maka pada tanggal 26 Juni ketiga misionaris Kapusin itu berangkat menuju Laham sebuah desa kecil yang terletak di tepi sungai Mahakam, 90 km di hulu Long Iram atau 500 km di hulu kota Samarinda.
"Dari yang kita dengar, kaum missionaris itu datang ke sini karena strategis untuk menyebarkan agama Katolik," ujar Reperendus Dominus Gereja Laham, Yohanes Habing Lawai, saat ditemui di Laham, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Yohanes menceritakan, di awal kedatangan missionaris sempat mengalami kesulitan. Namun karena kesabaran dan semangat pantang menyerah kaum missionaris, akhirnya banyak warga Laham yang memeluk agama Katolik.
"Seperti hubungan Laham dengan Pontianak sangat sulit, tenaga Kapusin pun tidak cukup memadai untuk melayani umat baik di Kalbar maupun di Kaltim," kata Yohannes.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Yohannes, tepat tanggal 1 Januari 1926 tiga misionaris MSF meninggalkan Amsterdam menuju Kalimantan Timur. Ketiga misionaris itu adalah Pater F. Groot, Pater J.v.d. Linden dan Br Egidius, tepat tanggal 27 Februari 1926 mereka tiba di Laham.
"Berkat usaha yang gigih dari tiga missionaris tersebut akhirnya agama Katolik mengalami perkembangan dengan baik," ucap Yohannes.
Gereja yang saat ini sudah berusia 109 tahun, telah mengalami 4 kali perombakan. yakni pada 1935, 1997, 1999 dan 2007.
Kini, selain menjadi tempat beribadah, Gereja tersebut menjadi tempat pembekalan dan pembinaan calon krisma. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya