Gergaji teralis besi penjara, 13 tahanan Polres Balikpapan kabur

merdeka.com Sekitar 7 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Polisi di Balikpapan dibikin repot. Tiga belas tahanan Polres Balikpapan kabur dari tahanan dengan menggergaji teralis.

Peristiwa itu terjadi pagi tadi 05.00 Wita. Dua dari 13 orang yang kabur berhasil diamankan kembali dalam beberapa waktu.

Kaburnya belasan tahanan itu diketahui setelah petugas jaga melakukan pengecekan pagi. Petugas terkejut melihat teralis sel tahanan sudah jebol. Saat melihat ke sel, beberapa tahanan sudah tak di dalam.

Orang lain juga bertanya?

"Benar kejadian itu ya, ada 13 tahanan yang kabur. Informasi terbaru saya terima dari Polres, dua di antaranya berhasil ditangkap lagi," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (26/1).

Ade menerangkan, 13 tahanan itu kabur dengan menggergaji lubang udara di dalam sel. Teralis yang dibengkokkan, kemudian menjadi jalan tahanan untuk melarikan diri.

"Sepertinya tahanan sudah membaca situasi. Sebagian besar tahanan narkoba, juga ada kasus pencurian," ujar Ade.

Polres Balikpapan mengerahkan kekuatan penuhnya untuk memburu para tahanan kabur. Tidak hanya itu, satuan Brimob Polda Kalimantan Timur, juga diterjunkan membantu perburuan.

"Dari Polda, juga melakukan back up pencarian, ke berbagai lokasi yang memungkinkan jadi tempat persembunyian," terang Ade.

Terkait kaburnya 13 tahanan, Propam Polda Kalimantan Timur memeriksa petugas jaga yang bertugas menjaga sel tahanan. Petugas yang terbukti lalai, dipastikan mendapatkan penindakan.

"Bahwa mereka petugas jaga, memang bertugas menjaga sel tahanan, tapi tugas mereka diduga belum dijalankan dengan baik, tidak maksimal. Tentu, ada pemeriksaan yang dilakukan terhadap petugas jaga," sebut Ade.

"Ini menjadi poin kehati-hatian buat seluruh jajaran Polres, agar lebih waspada dalam menjaga sel tahanan, melaksanakan tugas jaga dengan sebaik mungkin," tambahnya.

Informasinya, sebelumnya sel itu diisi 84 tahanan. Sesaknya sel yang melebihi kapasitas, diduga menjadi pemicunya.

"Sudah diketahui bersama bahwa sel tahanan kepolisian melebihi kapasitas, dan memang didominasi tahanan kasus narkoba. Kan perlu waktu, untuk proses pelimpahan, pemindahan ke Lapas atau Rutan. Jadi, sel over kapasitas," jelasnya.

(mdk/lia)