Gerhana matahari total 9 Maret sebabkan pasang surut bumi
Merdeka.com - Selama ini masyarakat hanya mengetahui terjadinya pasang surut laut. Fenomena alam ini terjadi karena pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari yang menyebabkan perubahan kedalaman perairan dengan panjang periode bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Selain pasang surut laut, ada juga pasang surut bumi. Fenomena ini akan terjadi akibat Gerhana matahari total (GTM) yang diprediksi akan melintasi sebelas kawasan di Indonesia pada 9 Maret mendatang.
GMT mengakibatkan terjadinya daya tarik planet ketika posisi matahari dan bulan berada pada satu garis.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Bagaimana Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus.
-
Mengapa Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, dan bulan berada di fase baru. Ketika ini terjadi, bulan tampak menutupi sebagian atau seluruh cakram matahari dari perspektif pengamat di bumi.
-
Apa yang menyebabkan Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu.
"Akan terjadi pasang surut bumi, ini karena daya tarik planet. Tapi tidak bisa dilihat seperti kita melihat yang terjadi pada laut, nilainya signifikan," ujar Ketua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Satya di Kantornya, Jakarta, Kamis (11/2).
Dia menjelaskan, pasang surut bumi bisa dirasakan. Namun secara kasat mata tidak nampak. Untuk mengetahui tingkat pergerakan itu, BMKG sudah memasang beberapa alat di stasiun Geofisika di kawasan yang diprediksi dilintasi GTM.
Diungkapkannya pasang surut bukan terjadi pada puncak GTM melainkan sebelum peristiwa tersebut. Hal ini berdasarkan pengalaman dalam penelitian terjadinya gerhana matahari cincin di Palembang pada 2014 lalu.
"Kita mau tahu seberapa besar pasang surut bumi dengan adanya kejadian nanti," ungkap Andi.
Selain mendeteksi adanya pasang surut bumi, BMKG juga mulai mengamati terjadinya medan magnet bumi dengan melakukan pengukuran pasang surut suhu, kelembaban dan beberapa pengukuran lain. Akan terjadi berbagai hal yang bersifat ilmiah dalam GMT.
"Sesaat tidak matahari akan kita tahu dibandingkan dengan malam hari," tandas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta berdasarkan penelitain dari NASA tentang arah putaran Bumi.
Baca SelengkapnyaFenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari adalah suatu keadaan di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi menjadi penghalang.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari itu memicu pemadaman radio gelombang pendek di wilayah Afrika dan Eropa. Lalu, adakah dampak bagi manusia?
Baca SelengkapnyaSupermoon di bulan Agustus terjadi pada awal dan akhir bulan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan DKI Jakarta mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaMitos gerhana bulan hanya bentuk budaya yang berkembang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaAlasan mengapa planet-planet tersebut tidak bertabrakan dan berpindah-pindah posisi dalam tata surya adalah karena ..
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya