Gerilya Umi Delima terhenti karena lelah dalam pelarian
Merdeka.com - Jumiatin alias Umi Delima, istri pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (almarhum) Santoso, hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Kabarnya, dia terpaksa membuang senjata suaminya dalam hutan karena kelelahan, setelah beberapa hari lari melarikan diri pascatertembaknya Santoso.
"Waktu lari, dia membawa lari senjata Santoso dan senjata itu ditinggal di hutan. Nanti kalau sudah sehat kita bawa kembali ke hutan cari senjata itu," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Rudy Sufahriadi, di Palu, Senin (25/7).
Kepada wartawan, Rudy membeberkan kronologis pelarian Umi Delima setelah Santoso tertembak pada Senin (18/7) petang. Menurut dia, saat pertempuran, Santoso sempat jatuh di depan Delima. Lantas, Santoso sempat berpesan. Lantas Umi Delima mengambil senjata Santoso kemudian lari.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Rudy mengatakan, Umi Delima terus berlari sambil menenteng senjata digunakan Santoso. Saat kabur, dia masih sempat mendengar suara Basri dan istrinya.
"Dia lari sendirian," ujar Rudy.
Menurut Rudy, karena sudah lelah, Umi Delima akhirnya membuang senjata itu. Namun, dia tidak menjelaskan jenis senjata itu.
"Senjata dia tinggal karena sudah capek," ucap Rudy, seperti dilansir dari Antara.
Satu pucuk senjata disita saat kontak senjata dengan Santoso adalah milik Mukhtar. Dia adalah anggota MIT yang tewas dalam baku tembak di hutan Tambarana, Poso Pesisir.
Menurut Rudy, setelah beberapa hari dalam pelarian, Umi Delima akhirnya bertemu dengan pekerja kebun.
"Dia ditanya. Ibu siapa? Dia mengaku istrinya Santoso," lanjut Rudy.
Pekerja kebun itu memastikan apakah Umi Delima membawa senjata dan bom atau tidak. Namun menurut dia, Umi Delima hanya membawa pisau.
Umi Delima kemudian diantar oleh pekerja kebun itu kepada aparat di salah satu Pos Satgas Operasi Tinombala. Dalam perjalanan, mereka bertemu lagi dengan petani kebetulan membawa bekal. Karena dalam kondisi lapar, Umi Delima akhirnya menyantap bekal petani itu.
Menurut Rudy, kondisi Umi Delima saat ini semakin membaik, bahkan sudah bisa tertawa. Namun masih perlu pemulihan total.
"Dia lebih rileks, sudah bisa tertawa, lebih ceria," imbuh Rudy.
Umi Delima belum diperiksa formal. Keterangan diperoleh darinya baru sebatas wawancara.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan dalam perut ular berukuran besar itu.
Baca SelengkapnyaKorban dimakan ular piton saat menuju rumah suadara untuk minta diantarkan beli obat anak.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu melumpuhkan 3 ular tersebut tanpa rasa takut.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan ribut dengan suaminya di perjalanan pulang dengan mobil. Suaminya kemudian mendorongnya sampai jatuh ke jurang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaPengembala ternak Muhyani (58) yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan setelah melawan pencuri menitipkan pesan untuk Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya