Gerindra manfaatkan kondisi ekonomi masa Jokowi sebagai senjata di 2019
Merdeka.com - 68 Persen masyarakat puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi versi Indikator, bukan tanpa celah. Politisi Gerindra Nizar Zahro mengatakan, survei itu membuktikan masalah ekonomi cenderung terabaikan.
"Di situ masih banyak celah yang masih belum ditunaikan oleh pemerintahan Jokowi-JK, terutama tentang lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan dan juga tingkat kebutuhan bahan makanan pokok," ujarnya di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Celah itu akan dimanfaatkan partai Gerindra sebagai alat kampanye pilpres 2019 mendatang. "Celah-celah itu yang akan digunakan Partai Gerindra untuk bisa mengambil hati dan tingkat pemilih pemula di seluruh Indonesia," kata dia.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
Klaim pemerintah soal pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik dengan kenyataan. Terlihat dalam angka pengangguran pada September 2017 turun menjadi 4,99 persen jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang mencapai 5,01 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) itu berbanding terbalik dengan RAPBN 2018.
Ditambah juga dalam masalah kemiskinan. Dalam anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditargetkan 10 juta orang pada 2018, menunjukkan angka kemiskinan turun. Angka tersebut naik empat juta, dibanding sebelumnya.
"Data dari BPS, antara penurunan angka kemiskinan dengan program anggaran kemiskinan itu tidak sama," kata Nizar.
"Mestinya kalau angka kemiskinan turun dari 22,7 juta ke 22,5 juta, itu mestinya anggaran kemiskinan kan turun, bukan naik. Itu yang saya sampaikan ke pemerintah, berarti kan harusnya tingkat kemiskinan naik, bukan turun," ungkapnya.
Hal itu juga didukung dengan daya beli masyarakat yang sedang lesu. Serta potensi PHK besar-besaran yang dipicu peralihan industri dalam jaringan.
Indikasi ekonomi yang tengah buruk juga diperlihatkan dengan tingginya utang negara. Ia menuding klaim Jokowi dalam pidato kenegaraan merupakan upaya menutupi masalah ekonomi tersebut.
"Prediksi kita, ada kewajiban bayar bunga dan (utang) pokok senilai 541 triliun yang wajib dibayarkan. 541 triliun itu setara dengan 40 persen APBN," pungkas Nizar. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji gagasan Jokowi yang menjadi perbincangan dunia.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat itu juga mengkritik kondisi utang luar yang terus meroket. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca Selengkapnya