Gerindra, PAN dan PKS Jatim gelar nobar film G30S/PKI
Merdeka.com - Tiga partai politik; Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur membentuk 'koalisi' nonton bareng film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) di Dyandra Convention Center Surabaya, Jalan Basuki Rahmat, Jumat (29/9) malam.
"Hari ini kita akan menyaksikan satu putaran film yang sangat menarik buat kita, buat berbangsa dan bernegara," kata Ketua DPW PAN Jawa Timur Masfuk menjelang nobar.
Menurut Masfuk, Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai idiologi. Bukan komunis. "Beridiologi Pancasila berarti yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka kita tidak ingin melihat satu kelompok, satu organisasi yang dalam sejarah Indonesia, itu pernah melakukan satu kebrutalan, satu keganasan, dan ini perlu untuk diketahui oleh generasi yang akan datang," tegasnya.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Apa yang terjadi di Gerakan 30 September? Gerakan 30 September langsung ditumpas habis sehari usai mereka menculik dan menghabisi para Jenderal Angkatan Darat.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
Pemutran film G30S/PKI atau juga disebut Gestapu ini, bagi Gerindra, PAN, dan PKS, sekaligus untuk mengedukasi generasi muda. "Karena ini penting, banyak sekarang generasi-generasi kita yang tidak tahu apa itu PKI. Maka kita ingin melihat dari sisi yang pernah dibuat."
"Film mengenai G30S/PKI, dari sisi yang lain silahkan itu didiskusikan. Tapi bagi Partai Amanat Nasional, ini sudah final. Kita telah beridologi Pancasila. Pancasila itu satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Selesai," tandas Masfuk sambil terus mengingatkan bahaya idiologi kiri yang sulit dihilangkan.
Senada, Ketua DPW PKS Jawa Timur, Arif Hari Setiawan juga menegaskan, peristiwa G30S/PKI adalah bagian dari sejarah bangsa. "Masalahnya sekarang, peristiwa dan tragedi ini ada yang berusaha memutar-balikkan. Kalau tidak dipahamkan pada generasi muda, akan terbalik-balik," katanya.
Tentu saja, lanjutnya, di film ini banyak hal yang tetap harus dikritisi. "Tapi sebagai sebuah film untuk membeberikan pelajaran, edukasi kepada generasi muda, ini sangat penting, yakni kewaspadaan akan bahaya laten PKI, komunis yang jelas-jelas sudah ditetapkan oleh TAP MPR sebagai idiologi terlarang," tegasnya.
Pun begitu dengan Bendahara DPD Gerindra Jawa Timur, Ahmad Hadinuddin. Dia menegaskan, bahwa malam ini, Gerindra, PAN, PKS disatukan dalam kegiatan nonton bareng film G30S/PKI.
"Yang jelas malam ini kita disatukan oleh rasa, pemahaman yang sama bahwa penting bagi kita untuk terus menanamkan pemahaman sejarah 30 September, sebagai sejarah bangsa Indonesia yang paling sadis, paling tidak beradab. Jika ini tidak dipahamkan, (sejarah) bisa menjadi kabur, akan banyak penafsiran," terang Hadinuddin.
Sekadar tahu, pada masa Orde Baru, film Penghianatan G30S/PKI ini, kerap diputar setiap tahunnya. Saat reformasi, terjadi pro-kontra. Sehingga film yang dianggap sebagai propaganda Orde Baru ini dihentikan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia mengaku pangling melihat Jokowi memakai baju kuning. Dia mengira ada kader baru
Baca SelengkapnyaPada perayaan Harlah ke-25 PKB di Solo itu juga terlihat hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia maju.
Baca SelengkapnyaCak Imin merasa deg-degan dengan bergabungnya Golkar dan PAN mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaHadir pula Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, serta Sekjen Partai Gelora Mahfudz Siddiq.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpidato usai Golkar dan PAN menyatakan dukungan.
Baca SelengkapnyaNama KIM plus digunakan karena ketiga partai itu belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHubungan PKS dan Gerindra mengalami pasang surut terutama setelah Prabowo merapat ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, PAN dan Golkar juga akan berkoalisi dengan KIR.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, rapat empat ketua umum ini sudah dirancang sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, partainya bersama PKB dan Partai Golkar akan mengawal Prabowo.
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup ini merupakan tugas untuk menindaklanjuti keputusan DPP maupun Partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya