Gerindra PKS kompak ingin Ridwan Kamil insaf dan bertaubat
Merdeka.com - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kecewa dengan gaya politik Ridwan Kamil yang menerima lamaran Partai NasDem maju di Pilgub Jabar. Keduanya sebagai partai yang berhasil membawa Ridwan Kamil duduk di kursi wali Kota Bandung, merasa dikhianati karena tanpa ada komunikasi terlebih dahulu.
Namun keduanya tidak serta merta menutup dukungan kepada Emil, sapaan Ridwan kamil. Wakil Ketua DPP Gerindra Ferry J Juliantono mengatakan akan bersedia mendukung jika Emil mau insaf.
"Kalau Ridwan Kamil bisa insaf dan kembali ke jalan benar, Partai Gerindra bisa terbuka," kata Ferry di Bandung, Selasa (6/6).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Mengapa Ridwan Kamil tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Di mana Ridwan Kamil menyatakan tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Bagaimana Effendi Simbolon mendukung Ridwan Kamil? Effendi turut hadir dalam acara deklarasi dukungan untuk Ridwan Kamil yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan posisinya bersama Komunitas Batak Jakarta yang mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
-
Siapa yang menyatakan Cak Imin tak maju Pilkada? 'Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim),' ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
Ferry pun meminta klarifikasi Emil karena menerima pinangan NasDem. "Datanglah ke Gerindra (untuk mengklarifikasi), ke warga Kota Bandung juga. Jangan hanya peci dan gaya Soekarno saja (yang ditiru) tetapi tindakan bukan Sukarnois," jelasnya.
Dia kembali mengingatkan, alangkah baiknya sebelum melakukan deklarasi dengan NasDem, Emil memberi tahu Gerindra dan Prabowo Subianto sehingga tidak ada penafsiran. Tetapi, Emil malah tiba-tiba menyetujui dipinang Nasdem. Apalagi ada klausul ada dukung Jokowi 2019 padahal belum tentu ke pilih lagi.
"Ini sangat ganggu perasaan kami," ujar dia.
PKS juga bersedia membuka pintu maaf kembali bagi Emil. Cara Emil yang tiba-tiba menerima pinangan NasDem, membuat hubungan keduanya renggang.
"Emil yang dulu terlalu dekat dengan PKS tapi ternyata demikian. Kami tidak meminta Emil insyaf, tapi taubat saja. Soalnya dulu tiba-tiba tidak ada kabar atau apa. Kalau taubat kan barang kali kami bisa terima juga. Taubatan nasuha tapinya," kata Ketua Departemen Pembinaan Balegda DPP PKS sekaligus Tim Pemenangan Pilkada Wilayah DPW PKS Jawa Barat, Haris Yuliana di tempat terpisah.
Gerinda menyebut keputusan Emil bersedia dipinang NasDem lantaran adanya tekanan kasus di Kejaksaan Agung. Terlebih sempat beredarnya pernyataan pribadi Emil yang jadi viral, terkait NasDem.
"Ini sudah dikonfirmasi sama Emil bawah beliau ditekan. Mohon ditanya Emil tentang intimidasi itu agar terang benderang. Saya ingin mendorong itu kalau perlu tanya ke Kejagung. Ada kasus apa sih. Kalau tidak benar konfirmasi kalau benar seharusnya jujur," kata Ferry.
Video yang dimaksud adalah potongan rekaman yang menyebar di sosial media. Di dalam video Emil menyebutkan "..Tiba-tiba NasDem tidak banyak mikir, di posisi yang sama itu, langsung saja mendeklarasikan (sebagai calon Gubernur Jawa Barat). NasDem ini, dia punya media dan Kejaksaan. Kalau saya tolak, kemungkinan banyak mudaratnya kepada saya, kepada pembangunan Kota Bandung terganggu."
Emil sendiri sudah mengklarifikasi terkait video tersebut. Wali Kota Bandung itu menyatakan video tersebut dipotong-potong. Yang sebenarnya terjadi dalam video itu, bahwa dirinya sedang menjelaskan situasi dan posisi masing-masing partai besar saat ini kepada para ulama yang hadir.
"Itu tuh mengedukasi para ulama terkait politik. Jadi, para ulama itu bertanya, 'Masing-masing partai itu bagaimana? Lalu saya jelaskan'," kata Emil beberapa waktu lalu.
Saat itu Emil menjelaskan pada ulama yang hadir di Subang itu satu per satu tentang partai yang ada saat ini. Dia menjelaskan pada semua ulama kalau PDI itu nasionalis, kadernya ada yang jadi menteri. Kalau Perindo, punya media. "Kalau PKS gini-gini. Jadi, posisinya itu sedang menerangkan semua partai," katanya. Begitu juga saat dirinya menjelaskan soal Partai NasDem.
Emil pun menyayangkan video yang di-upload di YouTube tersebut tidak berdurasi penuh. Sehingga video itu memiliki kesan buruk. "Cuma kan dipotong, jadi kesannya hanya urusan itu," katanya.
Terkait tudingan adanya intimidasi, Emil yang ditemui wartawan kemarin enggan berkomentar. "Enggak ah Saya enggak akan komen. Saya minta wartawan, udahlah kan dapat konten untuk survei. Yang gitu mah saya enggak mau (komentar)," ujar Emil kepada wartawan usai menjenguk Solihin GP di Rumah Sakit Advent, Bandung, Jumat (9/6).
Saat awak media kembali melontarkan pertanyaan, Emil pun kembali meminta untuk tidak menanyakan hal tersebut. "Punten pisan. Tolong memahami," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaNasDem bakal mengusung nama-nama yang dianggap memahami Kota Jakarta serta yang sejalan dengan partai.
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaDukungan ini pernah diberikan pada sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil kemungkinan bakal dipasangkan dengan kader Gerindra
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2024. Dengan demikian, Golkar berpotensi mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKang Emil menuliskan mendapat wejangan dari menteri pertahanan sekaligus ketua umum Gerindra tersebut.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI ini menilai Ganjar sebagai tokoh sudah dideklarasikan sebagai Capres pasti memiliki pertimbangan matang.
Baca Selengkapnya