Gerindra Sentil Pemerintah Soal Pengawasan e-KTP: Tak Ada Anggaran, Kita Biayai
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria meminta pemerintah melakukan audit internal terkait penggunaan e-KTP. Bahkan, dia mengklaim Gerindra siap membiayai pembuatan sistem kontrol jika pemerintah tidak mempunyai anggaran.
"Jadi kami minta dari Gerindra supaya pemerintah melakukan audit internal secara menyeluruh kemudian juga membangun sistem melalui IT-nya, murah. Kalau pemerintah enggak punya anggaran, Gerindra yang akan membiayai untuk pengawasan dan kontrol," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Menurutnya, pengawasan e-KTP sangat sederhana dan mudah. Sehingga masyarakat bisa tahu berapa jumlah e-KTP yang dicetak maupun disebar. Dengan begitu, Riza meyakini tidak akan terjadi lagi kasus e-KTP tercecer.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN meminta Pemda aktif? “Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari Pemda untuk memberikan dokumen-dokumen...
-
Mengapa Ganjar ingin menerapkan KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Siapa yang minta PPATK buka nama anggota DPR? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar PPATK tidak segan merilis nama-nama anggota dewan yang kedapatan mengakses judol.
-
Mengapa DPR meminta audit PMN? 'Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan Audit Kinerja LPEI dan bisnis model yang baru guna memastikan keberlanjutan kinerja LPEI,' ujarnya.
-
Mengapa Kementerian ATR dan KKP perlu bersinergi? Sinergi dan kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dan KKP sungguh sangat tepat. Apa yang harus kita kerjakan adalah mengatur tata ruang dan pertanahan. Sedangkan KKP, mengatur ruang laut. Kegiatan di darat dan di laut bisa kita kolaborasikan,' tegas Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk integritas pemilu di Indonesia? Dalam konteks penyelenggaraan pemilu di Indonesia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga utama yang berperan dalam memastikan integritas pemilu.
Dia blangko E-KTP itu terdapat chip hingga kini belum diketahui penggunaannya. Begitupun card rider-nya.
"Jangankan di kantor lain, di Bank Mandiri DPR sini saja enggak digunakan itu chipnya, tetap diambil KTP-nya dan di fotocopy. Dari zaman jadul sampai sekarang juga begitu," sambung dia.
Oleh sebab itu, dia juga meminta setiap instansi pemerintah menggunakan card rider. Masyarakat perlu tahu apakah chip yang ada di e-KTP ini berfungsi atau tidak. Jika tidak, menurutnya ini akan menjadi persoalan baru.
"Nah jadi kita minta semua instansi pemerintah semua perbankan stasiun harus menyiapkan card rider. Supaya e-KTP tidak disalahgunakan. Kami harap pemerintah dan kepolisian cepat menuntaskan hal ini," paparnya.
Dia menambahkan ada indikasi oknum yang terlibat terkait kasus tercecernya e-KTP di Duren Sawit beberapa waktu lalu. Sehingga masyarakat menduga ada kecurangan.
"Apakah ada oknum apakah ada keteledoran atau karena tidak disiplin? Tidak salah kalau masyarakat menduga-duga, ada apa-apa atau dipakai untuk kecurangan," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Muzani meminta agar Hasto membuktikan sosok para ketua umum tersebut
Baca Selengkapnya""Rp 1 triliun untuk sebuah perjalanan demokrasi tidak terlalu banyak," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menegaskan, tidak ada aliran dana kampanye Pemilu 2024 terafiliasi dengan koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN Coop).
Baca SelengkapnyaE-budgeting itu merupakan bagian dari Government Resource Management System (GRMS)
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP menentang cara-cara curang untuk menciptakan calon-calon boneka di dalam Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, sistem digital pemerintahan harus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, pencatutan KTP untuk dukungan merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya