Gerindra soal Pilkada Surabaya: Ngapain ajukan calon untuk kalah?
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengaku sia-sia apabila partainya mengusung calon untuk melawan incumbent Tri Rismarini-Wishnu Sakti Buana di Pilkada Kota Surabaya. Dia menilai Risma-Wishnu merupakan lawan tangguh yang tak mungkin untuk dikalahkan.
"Ngapain kita ngajuin calon kalau untuk kalah juga? Calon itu kan juga berpikir. Kalau lawan Risma bakalan kalah, ngapain keluarin duit," kata Desmond saat dihubungi, Jumat (7/8).
"Calonkan diri itu kan keluarin duit untuk cetak baliho, bentuk tim sukses dan lain-lain," katanya menambahkan.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa yang dipertaruhkan dalam pertandingan ini? Bagi kedua tim, ini adalah kesempatan terakhir untuk meraih mimpi bermain di Olimpiade 2024.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
Desmond mengungkapkan awalnya sudah ada kader dari partainya yang ingin maju di Pilkada Kota Pahlawan. Namun, setelah berpikir ulang, kata dia, kadernya tersebut tahu diri dan mengurungkan niatnya tersebut.
"Kemarin sudah ada yang mau, tapi setelah berhitung, dia mundur kan. Masak kita suruh bertarung kalau dia merasa pasti kalah," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR ini menilai perpanjangan kembali waktu pendaftaran di 7 daerah termasuk Kota Surabaya merupakan hal yang sia-sia. Sebab, hal tersebut justru berpotensi melahirkan calon boneka.
"Jadi sebenarnya memperpanjang ini adalah perbuatan sia-sia yang mengundang fitnah," tuntasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menyiapkan opsi nama Kaesang jika Ridwan Kamil batal maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma optimistis bergandengan dengan Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab disapa Gus Hans bisa menghapus kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Dedi Mulyadi blak-blakan, bahwa upayanya membongkar kasus Vina Cirebon bukan sebagai aksi politisasi untuk maju Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaSaid ingin semua DPC memenuhi target perolehan suara untuk memenangkan Risma-Gus Hans.
Baca SelengkapnyaRisma berencana mengundurkan diri dari kursi Menteri Sosial (Mensos) menyusul pencalonan Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaGerindra mengkaji opsi mengusung calon baru di Pilwalkot Tangsel.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tidak mempermasalahkan lawan yang akan dia hadapi.
Baca SelengkapnyaMarsel mengatakan, keputusannya mengundurkan diri dari Pilwalkot Tangsel tidak membuatnya menyesal
Baca Selengkapnya