Germo penjual artis Anggita Sari ternyata mahasiswi & punya 83 PSK
Merdeka.com - Dua mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah, yang menjual artis dan model Anggita Sari, mengaku baru beroperasi sejak Agustus 2015 lalu. Dalam tempo relatif cepat, kedua mucikari muda ini sudah memiliki sekitar 63 anak buah yang tergabung dalam Princess Manajemen, plus sekitar 20 pekerja seks komersial (PSK) freelance.
Dua mucikari penjual Anggita Sari adalah, Alvania Tiar Silsilah (25), berstatus mahasiswi asal Purwokerto, Jawa Tengah dan Alen Saputra (23), asal Palembang, Sumatera Selatan.
"ATS (Alvania Tiar Silsilah) domisili di Yogyakaratadan AS (Alen Saputra) tinggal di Semarang, Jawa Tengah," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, AKBP Takdir Mattanete, Kamis (10/9).
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Dimana anak artis sering tampil? Anak pertama dari pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggaraini memiliki wajah yang sangat bule, dan netizen seringkali gemas dengan keimutannya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
Bisnis prostitusi online via BlackBerry Messenger (BBM) dan Facebook (FB) yang dikelola kedua tersangka ini, terbongkar saat anggota Sub Unit VC Satreskrim Polrestabes Surabaya menerima informasi operasi mereka di Surabaya pekan lalu.
Empat SPG diamankan, dan Anggita Sari dipergoki di hotel lain, dalam kondisi mabuk dan masih hot. Mereka diduga baru saja melayani tamu hidung belang.
Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap dua mucikari berstatus mahasiswa tersebut. Hasilnya, keduanya dibekuk di hotel berbeda di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, dini hari kemarin (9/9).
Di hadapan penyidik, kedua mucikari ini mengaku memiliki banyak anak buah, meski baru Agustus lalu menjalani bisnis prostitusinya. Total ada sekitar 83 PSK yang bernaung di bawah bendera Princess Manajemen (grup BBM dan FB).
"Ada sekitar 63 PSK yang dikelola oleh Princess Manajemen, sedangkan sekitar 20 lainnya, berstatus freelance. Anak buah kedua tersangka ini, terdiri dari mahasiswa, model, pekerja dan SPG (sales promotion girl)," ungkap Takdir.
Tersangka Alvania mengaku, 83 anak buahnya itu tersebar dan beroperasi di setiap kota yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogjakarta, Semarang, Bali dan beberapa kota lain. Perekrutannya, dilakukan via BBM dan FB.
"Saya tidak mengenal mereka semua. Saya tahu ya di BBM dan FB. Mereka masuk menjadi anggota grup, kemudian saya yang nawarkan. Untuk tarif main, mereka sendiri yang menentukan, saya dibagi 30 persen dari hasil melayani pelanggan," kata Alvania.
Alvania juga mengaku tak mengenal Anggita Sari secara langsung. Dia mengenal si model yang pernah menjalin kasih dengan gembong narkoba Freddy Budiman tersebut dari seorang anak buahnya yang ada di Surabaya.
"Saya kenal Anggita Sari dari teman di Surabaya. Anggita Sendiri yang masang tarif untuk sekali booking Rp 6 juta, dan sisanya (Rp 4 juta) ditransfer ke rekening saya," kata Alvania.
Dari penelusuran polisi, Anggita Sari juga memasang tarif short time perjamnya dibanderol Rp 8 juta. Dan selama di Surabaya, sejak hari Senin hingga tertangkap petugas, sang model majalah dewasa ini sudah melayani tiga pria hidung belang di hotel kawasan Embong Malang Surabaya.
Sementara di akun instagramnya, Anggita Sari mengunggah video bantahan. Videoa itu, dia buat di Tunjungan Plaza seperti pengakuannya. Dia mengelak terlibat dalam skandal e-trafficking yang dikelola Alvania dan Alen.
Anggita Sari juga mengaku, memang berada di Surabaya sejak sebulan ini dan tinggal di apartemen. Dia bukan AS yang terlibat kasus prostitusi dan tertangkap basah dalam kondisi mabuk dan masih dalam keadaan hot. Namun, pengakuan tersangka Alvania kepada polisi hari ini, menggugurkan bantahan Anggita Sari di akun instagramnya yang saat ini sudah dihapusnya.
Status Anggita Sari sendiri, adalah saksi korban dan tidak ditahan oleh polisi. Bahkan, kasus narkobanya juga tidak diproses meski tes urine positif narkoba. Alasannya, tak ada barang bukti di TKP, yang bisa digunakan untuk menjerat yang bersangkutan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaDelapan wanita pekerja seks komersial dan satu orang pria diamankan.
Baca SelengkapnyaModus operandi para tersangka rata-rata sama dengan cara endorsment judi online melalui media sosial . Keuntungan didapat mulai dari Rp500 ribu Rp60 juta.
Baca SelengkapnyaBintoro mengungkap pihaknya juga menggandeng psikolog untuk mendampingi para member.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka sesuai dengan hasil gelar perkara dilakukan penyidik beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSatgas TPPO Polri Ringkus 714 Tersangka dalam waktu satu bulan.
Baca Selengkapnya