Gerombolan Anak Punk Aniaya dan Tikam Pemuda di Jakbar Hingga Tewas
Merdeka.com - Gerombolan anak punk berulah di Jalan Pangeran Tubagus Angke RT 011/05, Kelurahan Wijayakusuma, Kecamatan Grogol, Petamburan Jakarta Barat (6/8). Seorang remaja bernama Muhammad Rizky Hermawan (18) menjadi korban penganiayaan empat orang anak punk. Korban ditikam oleh gerombolan anak punk tersebut hingga tewas.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Aktadivia mengatakan, korban saat itu sedang menunggu temannya yang hendak mengantarkan bensin. Gerombolan anak punk dalam kondisi mabuk menghampiri korban.
"Gerombolan anak punk tersebut memalak uang Rp 5 ribu ke korban. Kalau tidak dikasih, korban akan dipukuli," kata Rensa saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Rensa menjelaskan, korban pun memberikan uang yang diminta. Tapi, para anak pun itu tak kunjung pergi. Mereka malah meminta handphone milik korban. "Korban enggan menyerahkan. Korban sempat dipukul," ujar dia.
Saat itu, salah seorang anak punk menghujam korban hingga tersungkur. "Dua orang temannya yang datang bensin melihat korban sudah tergeletak," ujar dia.
Rensa mengatakan, korban menghembuskan napas terakhir kemarin sore di rumah sakit. Kasus ini pun masih diselidiki Polsek Tanjung Duren. Saat ini dua orang pelaku berinisial CS (19) dan DS (20) sudah berhasil diringkus.
"Pelaku yang membawa kabur handphone korban sama yang nusuk sudah kita tangkap. Tinggal dua pelaku lain yang masih DPO," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaKorban melaporkan tiga terduga pelaku yakni I, T dan D ke Polres Metro Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaRemaja 16 tahun warga Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menderita luka bacok saat mempertahankan HP dari kawanan perampok.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca Selengkapnya"RK sudah ditalak tiga sama anak saya, kami sangat tidak terima perbuatannya," kata ayah korban.
Baca Selengkapnya