Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerombolan babi hutan rusak pertanian lereng Gunung Slamet

Gerombolan babi hutan rusak pertanian lereng Gunung Slamet babi hutan. shutterstock

Merdeka.com - Babi hutan dalam beberapa bulan terakhir terus menyerang lahan pertanian warga yang ada di kawasan lereng selatan Gunung Slamet di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Banyumas Jawa Tengah. Untuk mengantisipasinya, warga desa menggiatkan ronda malam mengusir hama babi yang kerap menyerang saat malam hari.

Perangkat Desa Melung, Narwin mengemukakan hama babi yang merusak tanaman warga di areal pertanian terjadi berpindah-pindah di areal pertanian dan permukiman. "Sekarang sudah berpindah-pindah terus (hama babi). Karena itu, warga berinisiatif membuat ronda untuk mengamankan dari hama babi," katanya saat dihubungi, Rabu (14/9).

Ia mengemukakan, pada malam hari, kawanan babi hutan menyeberang menuju lahan pertanian milik warga. Akibatnya, tanaman jagung dan umbi-umbian yang ada di lahan warga kerap rusak karena serangan babi.

"Sasarannya, biasanya tanaman palawija yang ditanam warga, seperti jagung, singkong hingga padi rusak. Bahkan di Dusun Kaliputra, kawanan babi juga sempat masuk pekarangan rumah warga," jelasnya.

Menurut Narwin, saat turun ke permukiman, babi hutan tersebut datang bergerombol. Dalam satu gerombolan babi hutan, kawanan babi bisa berjumlah hingga lebih dari delapan ekor babi hutan.

"Kami sendiri tidak tahu, hama babi semakin merajalela. Soalnya, saat ini kami amati populasinya sepertinya bertambah banyak. Mungkin keseimbangan alamnya sudah mulai terganggu di hutan," ujarnya.

Diakuinya, selain persoalan bertambahnya populasi babi, soal kelangkaan sumber makanan babi hutan juga bisa menjadi penyebab lain. Belum lagi, lanjutnya, persoalan perambahan manusia hingga ke dalam habitat babi hutan.

"Populasinya kemungkinan semakin banyak dan juga faktor tiadanya sumber makanan mereka bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, juga aktivitas manusia di dalam hutan bisa jadi sumber penyebab lainnya. Saat mereka (babi hutan) merasa terusik, pastinya akan berpindah

tempat," ujarnya.

Dari pengalaman sebelumnya, warga yang memiliki lahan atau rumah di kawasan pinggir hutan, kerap membuat batas seperti parit untuk mencegah masuknya babi hutan ke area permukiman dan pertanian. Namun lambat laun, batas tersebut semakin menghilang dan akhirnya tidak ada.

"Dulu babi hutan nggak bisa lewat dari batas tersebut. Mungkin karena sudah tidak ada lagi parit karena lama tertutup, babi hutan bisa memasuki kawasan warga dengan mudahnya," jelasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran

Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya

Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.

Baca Selengkapnya
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau

Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.

Baca Selengkapnya
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan

Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.

Baca Selengkapnya
Kejadian Langka Monyet Bantai 250 Anjing, Motifnya Disebut Balas Dendam
Kejadian Langka Monyet Bantai 250 Anjing, Motifnya Disebut Balas Dendam

Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga
Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga

Beberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.

Baca Selengkapnya
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga

Kemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.

Baca Selengkapnya
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya