Gerombolan babi hutan rusak pertanian lereng Gunung Slamet
Merdeka.com - Babi hutan dalam beberapa bulan terakhir terus menyerang lahan pertanian warga yang ada di kawasan lereng selatan Gunung Slamet di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Banyumas Jawa Tengah. Untuk mengantisipasinya, warga desa menggiatkan ronda malam mengusir hama babi yang kerap menyerang saat malam hari.
Perangkat Desa Melung, Narwin mengemukakan hama babi yang merusak tanaman warga di areal pertanian terjadi berpindah-pindah di areal pertanian dan permukiman. "Sekarang sudah berpindah-pindah terus (hama babi). Karena itu, warga berinisiatif membuat ronda untuk mengamankan dari hama babi," katanya saat dihubungi, Rabu (14/9).
Ia mengemukakan, pada malam hari, kawanan babi hutan menyeberang menuju lahan pertanian milik warga. Akibatnya, tanaman jagung dan umbi-umbian yang ada di lahan warga kerap rusak karena serangan babi.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Kenapa Babi ngepet mencari kekayaan? Boomgaard menyampaikan bahwa cerita ini menjadi cermin bagi sejumlah pandangan penduduk setempat terhadap kekayaan, perempuan, dan kekotoran.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
"Sasarannya, biasanya tanaman palawija yang ditanam warga, seperti jagung, singkong hingga padi rusak. Bahkan di Dusun Kaliputra, kawanan babi juga sempat masuk pekarangan rumah warga," jelasnya.
Menurut Narwin, saat turun ke permukiman, babi hutan tersebut datang bergerombol. Dalam satu gerombolan babi hutan, kawanan babi bisa berjumlah hingga lebih dari delapan ekor babi hutan.
"Kami sendiri tidak tahu, hama babi semakin merajalela. Soalnya, saat ini kami amati populasinya sepertinya bertambah banyak. Mungkin keseimbangan alamnya sudah mulai terganggu di hutan," ujarnya.
Diakuinya, selain persoalan bertambahnya populasi babi, soal kelangkaan sumber makanan babi hutan juga bisa menjadi penyebab lain. Belum lagi, lanjutnya, persoalan perambahan manusia hingga ke dalam habitat babi hutan.
"Populasinya kemungkinan semakin banyak dan juga faktor tiadanya sumber makanan mereka bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, juga aktivitas manusia di dalam hutan bisa jadi sumber penyebab lainnya. Saat mereka (babi hutan) merasa terusik, pastinya akan berpindah
tempat," ujarnya.
Dari pengalaman sebelumnya, warga yang memiliki lahan atau rumah di kawasan pinggir hutan, kerap membuat batas seperti parit untuk mencegah masuknya babi hutan ke area permukiman dan pertanian. Namun lambat laun, batas tersebut semakin menghilang dan akhirnya tidak ada.
"Dulu babi hutan nggak bisa lewat dari batas tersebut. Mungkin karena sudah tidak ada lagi parit karena lama tertutup, babi hutan bisa memasuki kawasan warga dengan mudahnya," jelasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca Selengkapnya