Geruduk kantor Facebook, puluhan massa minta klarifikasi soal akun dakwah diblokir
Merdeka.com - Massa mengatasnamakan Aliansi Tolak Kedzaliman Facebook berdemo di depan kantor Facebook di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1). Sejumlah tokoh memasuki gedung untuk bertemu langsung pengurus Facebook Indonesia.
Pantauan merdeka.com, sekitar pukul 14.46, sekitar 19 orang memasuki gedung perkantoran Capital Place. Mereka menuju lantai 46 tempat Facebook berkantor.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
Adapun rombongan dipimpin oleh tokoh Alumni 212, Eggy Sudjana. Serta Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif dan Koordinator aksi, Ali Al Alathos. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, turun langsung menemani aksi massa ini.
Mereka tidak terima beberapa akun dakwahnya diberangus media sosial besutan Mark Zuckerberg itu. Eggy menuding apa yang telah perusahaan Amerika Serikat itu, telah merenggut kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang.
"Ini bukan saja mengkhianti proses dakwah tetapi secara UUD 45 telah melanggar pasal 28 untuk menyatakan kebebasan pendapat," ucap Eggy saat berorasi.
Eggy juga menuntut Facebook memberikan klarifikasi mengapa akun-akun tersebut diberangus. Sedangkan, akun yang mereka tuding membuat fitnah dan kampanye LGBT dibiarkan bebas.
"Yang pasti kita protes keras diskriminatif tergadap islam. Misal oleh akun Habib Rizieq semua diblokir, kenapa yang buat fitnah semua dibuka," tukas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran PBNU, Solihin merupakan pengurus DPW PKB Jabar.
Baca SelengkapnyaAksi itu mendesak MPR RI menggelar sidang istimewa. Rencananya aksi digelar 1 Februari 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaMenurutnya, peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca Selengkapnya