Giatkan ekspor, Kementan kenalkan produk pangan lokal ke Denmark
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) perkenalkan pangan lokal Indonesia ke Denmark. Indonesia dipercaya dapat semakin meningkatkan ekspor pertanian ke Denmark jika terus giat menghasilkan beragam pangan organik. Apalagi Indonesia sudah menargetkan untuk menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat menghadiri undangan Duta Besar RI untuk Denmark di kantor Dubes RI di Copenhagen, Denmark, Kamis (30/8). Agung send
pada 29-31 Agustus 2018.
-
Apa yang disiapkan Indonesia untuk sambut tamu World Water Forum? Pemerintah Indonesia selaku tuan rumah WorId Water Forum ke-10 menyiapkan sambutan makan malam (welcoming dinner) untuk kepala negara dan delegasi yang hadir di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi di Denmark ©2018 Merdeka.com
Dalam acara WFS tersebut, Agung menceritakan, pembahasan forum yang dihadiri oleh lebih dari 50 negara tersebut sudah mengarah ke food industry dan food healthy. Indonesia sendiri sudah berkomitmen mengembangkan food industry dan food healthy seraya meningkatkan produksi pangan. "Ini perlu dilakukan sehingga target Indonesia untuk menjadi World Food Basket (Lumbung Pangan Dunia.red) di tahun 2045 nanti bisa tercapai," ujarnya.
Sebagai bagian dari target lumbung pangan tersebut, Indonesia menargetkan tahun depan swasembada gula konsumsi, tahun 2020 fokus pada bawang putih dan kedelai, tahun 2024 gula industri, dan tahun 2026 daging sapi.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar RI untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said meminta produk-produk pangan yang sudah dihasilkan dapat dipajang di Kedubes sebagai upaya memperkenalkan produk pangan Indonesia ke Denmark. Agung merespon positif permintaan tersebut. "Saya kira ini bagus, nanti akan segera kami kirim produk pertanian dari Indonesia. Dan tentunya ini juga bisa membuka peluang pasar bagi produk pangan kita," tuturnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi di Denmark ©2018 Merdeka.com
Agung berharap, pertemuan dengan Kedutaan Besar RI untuk Denmark bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk mengenalkan pangan Indonesia ke Denmark, dan sekaligus meningkatkan peluang kerjasama pangan ke depan, termasuk untuk mempelajari sistem food processing Denmark yang sudah maju. Sebanyak 90 persen produk pangan Denmark saat ini sudah dalam bentuk olahan.
Dalam kesempatan tersebut, Ibnu Said menyampaikan bahwa untuk meningkatkan potensi agribisnis pangan nasional, Indonesia memang perlu berkembang dari food production menuju food manufacture. Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal.
"Di Denmark pendapatan domestik sebagian besar dihasilkan dari service, hanya 1% dari sektor pangan dan itupun fokus pada diary product dengan konsep pertanian organik," ungap Ibnu.
Ibnu menambahkan bahwa saat ini isu pangan sudah menjadi isu internasional. Karena itu, pengelolaan pangan nasional perlu mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG). "Apapun program saat ini harus selaras dengan SDG dan dilakukan secara partnership," tegas Ibnu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi makanan sehat untuk mulai membidik pasar ekspor.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan menyampaikan harapan di masih bisa memiliki kesempatan pidato terakhir di depan Joko Widodo sebagai presiden sebelum purna tugas.
Baca SelengkapnyaCara Sederhana Bea Cukai Malang Buat UMKM Mendunia
Baca SelengkapnyaCerita Nusantara merupakan ajang yang menjadi kunci bagi UMKM untuk meningkatkan peran produk lokal dalam rantai pasok global.
Baca SelengkapnyaKontribusi sektor mamin terhadap PDB industri nonmigas sebesar 39,10 persen.
Baca SelengkapnyaKemendag memiliki berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan produk-produk tersebut dalam pameran skala nasional maupun internasional.
Baca SelengkapnyaData KADIN Indonesia menunjukkan pada 2023, di Indonesia terdapat 66 juta UMKM.
Baca SelengkapnyaTantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso melepas ekspor produk-produk dari empat pelaku UMKM asal Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaEkspor produk kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso melepas ekspor produk makanan olahan berupa kerupuk dan sambal sebanyak 14 kontainer senilai USD 452 ribu atau setara Rp7,2 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia
Baca Selengkapnya