Gibran: Ada Guru di Dua Sekolah yang Tolak Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Percepatan vaksinasi Covid-19 yang digaungkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak sepenuhnya mendapatkan dukungan masyarakat. Muncul penolakan dari kalangan tenaga pendidik.
Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa menghambat pembelajaran tatap muka (PTM) yang ditargetkan dimulai bulan Juli mendatang. Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, penolakan datang dari para guru di dua sekolah.
"Ada guru di dua sekolah yang menolak vaksinasi Covid-19. Kita sangat menyayangkan ini," ujar Gibran, Jumat (15/4).
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Siapa yang berpendapat bahwa guru harus mendidik dengan baik? Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik. Kesuksesan seorang guru itu bukan dilihat pada dirinya pribadi, tetapi apabila muridnya jauh lebih sukses dari gurunya.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Bagaimana guru ini menyampaikan pesannya? Tri Adinata dengan penuh empati menyampaikan pesannya, bahwa anak-anak Palestina juga berhak mendapatkan pendidikan dan kebahagiaan seperti anak-anak di tempat lain.
-
Siapa yang memerlukan dukungan pendidikan? Kurang Dukungan dalam Pendidikan Ketidakterlibatan orangtua dalam pendidikan anak, baik secara langsung maupun tidak, dapat mengganggu kemajuan intelektual mereka. Anak-anak memerlukan dukungan, seperti bimbingan belajar, perhatian terhadap prestasi akademik, serta akses terhadap fasilitas pendidikan yang baik.
Terhadap sikap para guru tersebut, Gibran mengaku akan segera melakukan edukasi. Dengan edukasi tersebut ia berharap tidak ada lagi penolakan serupa.
"Ada dua sekolah yang gurunya masih kurang berkenan untuk disuntik vaksin. Kita harus berikan edukasi," ujar dia.
Kendati ada penolaksn, Gibran mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya. Menurutnya, masih banyak warga lainnya yang mau divaksin. Namun dirinya tetap berharap pada guru tersebut mau divaksin.
“Kalau tidak mau ya kita tinggal saja, yang mau masih banyak kok," katanya.
Gibran berharap, para guru tersebut bersedia untuk di vaksin, mengingat PTM akan digelar dalam waktu dekat. Sehingga, dikatakannya, sebelum kegiatan PTM dimulai, seluruh guru di Solo harus sudah divaksin. Gibran menyebut, baksinasi corona dilakukan demi masa depan anak bangsa.
“Ini menyangkut masa depan anak-anak, masa depan bangsa. Jadi mau tidak mau, para guru harus divaksin," tuturnya.
Namun saat ditanyakan identitas sekolah dimaksud, Gibran enggan membeberkannya. Baginya, yang terpenting saat ini, Pemkot Solo sudah menggenjot vaksinasi Corona agar segera selesai.
"Termasuk untuk tenaga pendidik seperti guru maupun dosen akan kita vaksin semua. Kalau ada yang tidak mau, ya tidak usah PTM," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan lagi ada yang menggunakan UU Perlindungan Anak untuk menjerat guru-guru di sekolah.
Baca SelengkapnyaGibran berharap tidak ada lagi kasus kekerasan, perundungan, maupun kriminalisasi terhadap tenaga pendidik
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWapres Gibran meminta pada Menteri Pendidikan untuk menghapus sistem zonasi
Baca SelengkapnyaGibran membagikan susu dan buku tulis kepada masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaAksi guru cukur rambut siswi yang berjilbab ini curi perhatian. Video ini menjadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaKata Gibran, dari segi menu didapati beberapa siswa memiliki alergi terhadap lauk pauk tertentu. Sehingga komposisi menu juga menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaGibran mengakui salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan yang saat itu paling banyak disorot soal sistem zonasi.
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaGuru ini tanpa ragu adang bus yang main klakson basuri di depan sekolah.
Baca SelengkapnyaDalam surat itu Gibran menceritakan banyaknya keluhan perihal sistem zonasi hingga program Merdeka Belajar.
Baca Selengkapnya