Gibran Bantah Terlibat Cawe-Cawe Bansos: Kalau Mau Korupsi Kenapa Tidak Dulu-Dulu
Merdeka.com - Namanya disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus korupsi dana Bansos, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka membantah. Suami Selvi Ananda itu menegaskan jika dirinya tidak ada kaitannya dengan korupsi dana bansos yang diberitakan oleh media.
"Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau ikut campur urusan bansos itu, itu berita tidak benar. Saya kaget denger kabar itu," ujar Gibran kepada wartawan usai blusukan di Kampung Banyuagung, Senin (21/12).
Calon Wali Kota Solo itu bahkan kaget namanya disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang IKN? Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dikhususkan untuk warga China.Postingan tersebut diunggah oleh akun X bernama @dancersejati07 pada Senin (24/6) dan telah diposting ulang hingga 493 kali.
-
Kenapa BRI buat kampanye 'Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak'? Campaign ini berisi kampanye sosial BRI yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indmonesia tentang berbagai modus-modus penipuan online perbankan yang kian marak.
"Silakan teman-teman media kroscek ke Sritex atau ke KPK. Itu berita tidak benar," tandasnya.
Gibran menyebut, jika berniat korupsi ia bisa melakukan sejak dulu. Bahkan untuk proyek yang lebih besar.
"Kalau mau korupsi kenapa tidak dulu-dulu. Kan ada proyek jalan tol, Pertamina. Silakan saja di kroscek ke KPK," tegasnya.
Gibran juga membantah jika dana kampanye Pilkada juga berasal dari Bansos. Ia meminta masyarakat untuk mengecek kebenarannya di web KPU karna terbuka dan transparan.
"Bisa dicek di LHKPN. Semua dana kampanye bisa di cek online. Semua tidak di tutupi," tandasnya.
Gibran mengaku kecewa adanya berita yang yang menyudutkan namanya terkait korupsi dana Bansos. Ia meminta pihak terkait untuk membuktikan kebenaran berita tersebut.
Terkait rencana membawa kasus tersebut ke ranah hukum, ia masih memikirnya. Ia pun tidak akan meminta tolong oleh ayahnya Presiden Joko Widodo (Jokowi ) terkait kabar tersebut.
"Tidak lah. Lihat saja nanti, tapi saya merasa sangat dirugikan, enak aja menulis berita-berita begitu. Nggak ada buktinya, sumber tidak jelas, berita tidak bener itu," kata Gibran kecewa.
Klarifikasi PT Sritex
Terpisah PT Sritex juga memberikan klarifikasinya terkait kabar yang beredar. Corporate Communication Head PT Sritex, Joy Citradewi, mengatakan tak benar proyek pengadaan tas tersebut atas rekomendasi Gibran. Menurutnya, PT Sri Rejeki Isman Tbk mendapatkan pemesanan tas goodiebag untuk bansos oleh Kemensos pada bulan April lalu.
"Kami menerima pemesanan tas goodiebag untuk bansos langsung dari Kemensos bulan April lalu," ujar Joy kepada wartawan, Senin (21/12).
Inquiry tersebut, lanjut dia, diterima oleh pihak marketing PT Sritex langsung dari Kemensos dan telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa tudingan yang beredar mengenai adanya rekomendasi dari Gibran Rakabuming Raka itu tidak benar," jelasnya.
Joy menambahkan, pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku. Ia berharap isu ini dapat segera dituntaskan dengan baik.
Untuk diketahui, majalah Tempo menulis Gibran diduga turut terlibat dalam korupsi Bansos yang menyeret Menteri Sosial Juliari Batubara oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gibran disebut-sebut merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dalam pembuata tas kain (goodie bag) Bansos Covid-19.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan kabar mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) tidak benar.
Baca SelengkapnyaKabar mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengurus SKCK beredar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaBenarkah Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena pakai narkoba di PIK? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan yang mengklaim paspampres meminta warga lepas baju berfoto caleg PDIP saat Gibran blusukan
Baca SelengkapnyaKPK meminta agar Rocky Gerung bisa melaporkan apa yang diketahuinya.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPelaporan tersebut dilakukan karena TKN Prabowo-Gibran menilai Bawaslu Jakpus tidak profesional dalam menangani dugaan pelanggaran pemilu oleh Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaMereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca Selengkapnya