Gibran Minta BPBD Kota Solo Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Merdeka.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memimpin apel kesiapsiagaan bencana. Dalam penutupan arahannya, wali kota meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo siap untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19.
“Kita juga harus selalu siap jika nanti ada gelombang Covid-19 ketiga. Kemarin sudah dibreafing pak Menko (Menko Kemaritiman dan Investasi/Marves Luhut Pandjaitan), pak Menteri Kesehatan, pak Menteri Perhubungan juga, kita harus siap untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19,” katanya, Selasa (26/10).
Dia menyebut saat ini sudah muncul klaster-klaster Covid-19 di sekolah atau kalangan pelajar, seusai dimulainya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Terutama pada siswa yang belum memenuhi syarat untuk vaksinasi.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
“Tapi saya yakin jika nanti amit-amit ada gelombang ketiga, kita lebih siap. Oksigennya siap, nakesnya siap, rumah sakitnya siap, isoter (isolasi terpusat) siap,” ujarnya.
Gibran mengaku sudah memerintahkan Sekda (Ahyani) yang juga Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Kota Solo untuk mempersiapkan isoter khusus. Terutama untuk pasien anak-anak SD dan SMP.
Terkait potensi bencana alam memasuki musim hujan, putra Presiden Jokowi itu minta agar BPBD mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir dan longsor di sejumlah titik. Ia juga meminta BPBD menyiapkan personel dan sarana prasarana serta berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait mitigasi bencana saat musim hujan, dikatakannya, di antaranya adalah, pemantauan kesiapan masyarakat di titik rawan bencana. Kemudian pengecekan infrastruktur serta sarana dan prasarana untuk mengantisipasi jika terjadi bencana.
“Pastikan juga early warning system sudah aktif atau belum. Kemudian terakhir mengatur saluran air untuk mengurangi gangguan stabilitas aliran air selama musim hujan,” ungkapnya.
Gibran berharap upaya mitigasi bencana dapat dimaksimalkan, terlebih untuk mengedukasi warga Kota Solo agar peduli pada kesiapsiagaan bencana.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya