Gibran Soal Dua Pasien Omicron Meninggal Dunia: Tenang Aja Solo Lebih Siap
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua kasus kematian pertama akibat Covid-19 varian Omicron pada Sabtu (22/1) lalu. Sejak kasus Omicron pertama kali diumumkan pada 16 Desember 2021, ini merupakan kasus kematian pertama. Kedua pasien diketahui memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta.
Menanggapi kejadian tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat tenang dan tak khawatir. Pihaknya juga terus memantau kasus yang terjadi di wilayah sekitar. Guna mengantisipasi kemungkinan penularan Covid-19 varian Omicron, pihaknya juga telah mengirimkan sampel whole genome sequence (WGS) ke RSUD dr Moewardi dan dr Oen Kandangsapi.
“Kita pantau terus, surveilians kita jalankan. Itu aja, nunggu SE (surat edaran wali kota) terbaru,” ujarnya, Senin (23/1).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
Gibran menyebut hingga saat ini belum ditemukan kasus pasien terpapar varian Omicron di Solo. Meskipun dalam beberapa hari terakhir jumlah warga yang terpapar Covid-19 terus bertambah.
“Kita lagi nunggu hasil yang ada di RSUD dr Moewardi dan dr Oen Kandangsapi. Moga-moga bukan Omicron,” katanya.
“Tapi sekali lagi saya tegaskan, masyarakat tidak perlu takut. Ini tidak seganas (varian) Delta. Wis tenang aja,” tandasnya.
Terkait dua korban varian Omicron yang meninggal di Jakarta, Gibran menyebut salah satunya memang belum melakukan vaksinasi Covid-19. Karenanya ia minta masyarakat yang belum divaksin agar segera divaksin.
Gibran menegaskan, pihaknya tidak akan meberlakukan pembatasan-pembatasan baru dalam surat edaran nanti, meski muncul ancaman varian Omicron.
“Sejauh ini belum ada (pembatasan). Wis tenang aja, kita lebih siap kok,” katanya.
Namun demikian, ia menekankan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Seperti pemakaian masker, jaga jarak dan lainnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya