Gigihnya Budi Waseso siapkan LP pengedar narkoba dijaga buaya ganas
Merdeka.com - Massifnya peredaran narkoba di dalam negeri membuat kesabaran Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso habis. Budi Waseso menyiapkan pelbagai skenario dan strategi memberangus pengedar narkoba. Peredaran narkoba yang banyak masuk melalui jalur laut dihadang, kapal pengangkut narkoba bakal dibom. Tim khusus disiapkan, siap tembak mati pengedar narkoba. Pengedar narkoba yang tertangkap bakal dihukum dengan cara dipaksa memakan semua barang bukti narkoba yang diedarkan.
Tidak sampai di situ, Budi Waseso tengah merancang lembaga pemasyarakatan khusus menampung para bandar dan pengedar narkoba. Lokasinya dipilih di pulau terluar, di tengah hutan yang tak bisa diakses siapapun. Itu saja tidak cukup. Penjaga LP atau lapas bukan hanya manusia, tapi binatang buas. Budi Waseso memilih buaya sebagai bagian dari pengamanan lapas.
"Bandar ditaruh di pulau terluar Indonesia, setiap pagi berikan satu kantong makan dan biarkan mereka hidup di hutan dengan dijaga buaya agar mereka yang mau kabur berfikir ulang," ujar Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Jumat (6/11).
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Di mana Taman Nasional Bunaken berada? Berbicara soal Manado, pasti tempat wisata yang banyak diketahui ialah Taman Nasional Bunaken. Sebab, keindahannya memang begitu memukau hingga ke berbagai penjuru dunia. Di lokasi ini, banyak wisatawan yang rela menunggu satu per satu untuk dapat menikmati pemandangan bawah lautnya yang eksotis.
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
-
Dimana Heru Gundul mengevakuasi buaya? Dalam video yang diunggah pada Rabu (21/4), pencinta satwa Heru Gundul sedang mengunjungi rumah salah seorang warga. Di belakang rumah itu, ada sebuah kolam tempat untuk menyimpan seekor buaya muara. Diketahui, rumah itu milik salah seorang tokoh pencinta satwa liar yang meninggal dunia setahun lalu bernama Aji Rachmat, mantan ketua Sioux Ular Indonesia.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Niatan itu ternyata bukan isapan jempol atau sekadar untuk menakut-nakuti. Budi Waseso mulai bergerak mewujudkannya. Kementerian Hukum dan HAM dilobi untuk memuluskan langkahnya membangun lapas khusus pengedar narkoba yang jauh dari 'peradaban'. Gayung bersambut, pemerintah mempertimbangkan dan mengkaji permintaan Budi Waseso.
Seiring itu, Budi Waseso menyiapkan 'pasukan penjaga lapas' yang siap menerkam pengedar narkoba yang berniat kabur dari tahanan. Dia berniat menelusuri pelosok negeri seperti Medan, Papua dan Sulawesi untuk mencari buaya paling ganas.
"Besok saya ke Medan, Papua,dan Sulawesi saya mau lihat penangkaran buaya. Buaya mana yang lebih ganas," ujar Budi usai menghadiri kampanye 'Stop Narkoba' di Jakarta Pusat, Minggu (8/11). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pendalaman terkait tempat-tempat pemasok BBL yang berpotensi saling berkaitan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertekad memberantas korupsi. Masalah ini dianggap menjadi persoalan serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca Selengkapnya