Giliran calon jemaah umroh PT SBL di Bekasi minta kepastian keberangkatan
Merdeka.com - Sejumlah calon jemaah umroh dari PT SBL, agen perjalanan haji dan umroh di Bekasi, Jawa Barat, mulai berdatangan ke kantor yang beralamat di kawasan Bekasi Town Square, Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (1/2).
Mereka meminta konfirmasi setelah bos perusahaan tersebut ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan oleh Polda Jawa Barat. Sayangnya, kedatangan para jemaah tak membuahkan hasil. Sebab, orang yang bertanggung jawab di kantor sedang berada di Bandung.
"Saya masih optimis bisa berangkat, karena sudah banyak calon jemaah yang diberangkatkan oleh PT. SBL," kata salah satu nasabah, Prasetyo Ningsih saat ditemui wartawan, Kamis (1/2).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Warga Tambun Selatan ini mengaku sudah lunas sejak tahun lalu. Dijadwalkan berangkat pada 27 Desember oleh pihak penyelenggara. Alasannya kuota sudah penuh sehingga jadwal diundur. Informasi terakhir diberangkatkan pada Februari tahun ini.
Senipur (59), calon jemaah lainnya berharap masih bisa berangkat umroh ke Mekkah. Sebab warga Bekasi Timur ini sudah melunasi biaya umroh senilai Rp 56 juta untuk dua orang sejak awal Januari lalu. Nilai sebesar itu dicicil sejak Maret 2017 silam.
"Kalau tidak bisa berangkat, ya uangnya harus dikembalikan," ujar pensiunan perusahaan BUMN ini.
Jemaah lain, Rizki juga ingin uangnya dikembalikan menyusul perusahaan PT SBL terjerat kasus penipuan di kepolisian. Rizki bersama dengan ibunya sudah melunasi biaya umroh hingga Rp 36 juta. Awalnya dijadwalkan berangkat pada 27 Desember lalu, namun diundur.
"Saya minta uang dikembalikan, jumlah itu tidak sedikit bagi kami," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaSelama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca SelengkapnyaKJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Palsu
Baca SelengkapnyaWanita berusia 40 tahun tersebut ditangkap Aparat saat hendak menuju sebuah hotel bersama keponakannya di Mekkah pada 25 Mei 2024 lalu.
Baca Selengkapnya