Giliran Edy Rahmayadi Doakan Anies Sembuh dari Covid-19
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkonfirmasi Covid-19. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mendoakan agar dia segera sembuh.
“Semoga cepat sembuhlah. Semualah, semua rakyat Indonesia,” ucap Edy Rahmayadi di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Selasa (1/12).
Sebagai pejabat publik, Edy juga mengaku dirinya juga rentan terpapar Covid-19. Dia bahkan sampai takut menjumpai ibunya yang sudah berusia lanjut.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa kakek Anies Baswedan? Jika di tarik garis ke belakang, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Aswad Baswedan.
-
Siapa yang berisiko terkena adenovirus? Setiap orang berpotensi terinfeksi adenovirus, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular virus ini, yaitu:Berusia di bawah 5 tahun (balita). Anak-anak di usia ini lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna dan sering berinteraksi dengan orang lain yang mungkin terinfeksi.Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, atau penyakit autoimun. Orang-orang dengan kondisi ini lebih mudah mengalami infeksi yang serius atau komplikasi akibat adenovirus. Baru menjalani transplantasi organ. Orang-orang yang baru mendapatkan organ donor biasanya harus mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh agar organ baru tidak ditolak. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi adenovirus.Tinggal atau menetap di lingkungan yang padat, kumuh, dan bersanitasi buruk. Orang-orang yang hidup di tempat seperti ini lebih sering terpapar virus melalui kontak dekat dengan orang yang sakit, droplet, atau benda yang terkontaminasi virus. Contoh tempat-tempat tersebut adalah asrama, barak militer, rumah sakit, panti jompo, atau tempat penitipan anak.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Siapa yang menemani Leony saat terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
“Kek mana, saya pun bisa kena ini nanti kalau saya kontak erat sama rakyat. Rumah sakit ini, datang saya ke sana, datang saya ke sini. Makanya saya sampai sekarang ini ibu saya, mama saya, tak terlihat saya. Kenapa? Karena saya takut saya kontak erat, mama saya kan sudah berusia lanjut,” sebutnya.
Edy mengaku sudah 17 kali melakukan tes usap atau swab test PCR. Namun itu tidak diberitahukan kepada khalayak umum.
“Yang jelasnya setelah saya, wow negatif, baru tak umumkan. Tapi kalau nanti positif, aku tak mau umumkan, nanti kelen ribut itu, masuk ke mana-mana itu. Doakanlah saya sehat terus,” katanya sambil tertawa.
Mantan Panglima Kostrad ini juga mengatakan, saat ini Satgas Covid-19 Sumut sedang berupaya meningkatkan jumlah tes PCR di Sumut, agar sesuai dengan ketentuan WHO. Dengan jumlah penduduk 16 juta, setidaknya harus ada 2.100 sampel yang dites setiap hari.
Saat ini, kata Edy, tes PCR di Sumut masih berkisar 1.500-1.800 sampel setiap hari. Padahal di daerah ini sudah ada 21 laboratorium yang mampu menguji 2.600 sampel per hari.
Satgas Penanganan Covid-19 Sumut kesulitan untuk melakukan swab tes PCR, karena masih banyak rakyat yang menolak.
“Sehingga kita lebih prioritas saat ini orang-orang di rumah sakit yang kita swab. Tapi masyarakat yang di kampung-kampung, di kecamatan, di kabupaten, ini yang sulit mereka diswab, mereka tidak mau. Itu haknya rakyat. Untuk itulah pembelajaran, sosialisasi, edukasi, ini yang sedang kita lakukan, sampai saat ini kita lakukan,” tegas Edy.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Sumatera Utara ini mengaku sudah biasa dimata-matai banyak pihak.
Baca SelengkapnyaManten gubernur Edy Rahmayadi juga menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah AMIN.
Baca SelengkapnyaAnies ziarah ke makam ayahnya di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menggelar doa bersama keluarga sebelum menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai isu dari Edy Rahmayadi soal mata-mata di kampanye Anies hal lumrah.
Baca SelengkapnyaSebelum dibawa ke Rumah Sakit Borromeus Bandung, Atalia menemani RK mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaMomen ziarah AHY ke makam Ani Yudhoyono hingga sampaikan pesan menyentuh dan permohonan doa.
Baca SelengkapnyaTes kesehatan menjadi salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2024. Sekitar 50 orang dokter dilibatkan dalam pemeriksaan ini.
Baca SelengkapnyaEdy mengaku punya kesamaan dengan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaEdy mengaku siap melawan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca Selengkapnya