Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Giok 20 ton di Nagan Raya Aceh sudah dibelah 5 ton

Giok 20 ton di Nagan Raya Aceh sudah dibelah 5 ton Penemuan batu giok 20 ton di Aceh. ©youtube.com

Merdeka.com - Giok 20 ton yang sempat disengketakan oleh dua kubu masyarakat di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong mulai dibelah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya. Pembelahan ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi pengangkutan guna diamankan sementara.

Giok tersebut saat ini sedang dipotong dengan menggunakan 8 mesin dengan melibatkan puluhan warga desa setempat. Diperkirakan selesai pemotongan ini selama 15 hari ke depan. Pemotongan batu giok tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 21 Februari 2015 lalu.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distanben) Nagan Raya, Samsul Kamal mengatakan, batu giok tersebut diamankan oleh pihaknya sampai keluar keputusan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Batu tersebut diamankan di kantor Distanben Nagan Raya sampai jelas mekanisme pembagiannya.

"Bagaimana cara pembagiannya, sampai saat ini saya belum mengetahuinya, kami harus menunggu keputusan rapat Forkompimda, saat ini sudah 5 ton yang sudah dibelah" kata Samsul Kamal.

Pemotongan ini dilakukan oleh pemerintah, jelasnya, untuk menghindari terjadi konflik antar warga dan pihak lainnya. Selain itu dilakukan pemotongan untuk mempermudah memobilisasi, karena ke lokasi tidak dapat membawa alat berat.

Saat ini batu giok 20 ton tersebut masih dilakukan penjagaan ketat oleh pihak personel TNI dan Kepolisian di lokasi. Sedangkan pekerja sedang terus berupaya untuk memotong giok tersebut.

Giok 20 ton tersebut pertama kali ditemukan oleh Usman (45) bersama dengan warga Desa Pante Ara Kecamatan Beutong, Nagan Raya di hutan lindung pada tanggal 9 Februari 2015. Namun, saat itu Usman mengurungkan niatnya mengambil batu giok tersebut, karena berada dalam hutan lindung.

Kemudian ada warga desa tetangga yang mencoba memotong batu giok tersebut secara diam-diam pada malam hari. Lalu warga Desa Pante Ara langsung bergerak ke lokasi untuk mengamankan giok tersebut. Saat itulah nyaris terjadi bentrok antara kedua kelompok massa tersebut.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu
Melihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu

Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.

Baca Selengkapnya
Ekskavator Proyek Lumbung Pangan Nasional Tiba di Merauke, Haji Isam: Tugas Negara
Ekskavator Proyek Lumbung Pangan Nasional Tiba di Merauke, Haji Isam: Tugas Negara

Secara bertahap, pesanan ekskavator untuk pengerjaan proyek lumbung pangan nasional tib di Merauke

Baca Selengkapnya
Lokasi Pengolahan Kayu Hutan Besar di Kampar Terbongkar, 5 Orang Diringkus Polisi
Lokasi Pengolahan Kayu Hutan Besar di Kampar Terbongkar, 5 Orang Diringkus Polisi

Kayu diduga berasal dari kawasan hutan Desa Sungai Sarik disita.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Pembuatan Pisau Sembelih Hewan Kurban
FOTO: Mengintip Pembuatan Pisau Sembelih Hewan Kurban

Bengkel tempa di bawah naungan Juru Sembelih Halal (Juleha) ini dalam setiap bulan mampu meproduksi 40 beragam jenis pisau sembelih.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Bentuk Mesin Pembuat Gula di Zaman Kesultanan Banten, Terbuat dari Batu
Ternyata Begini Bentuk Mesin Pembuat Gula di Zaman Kesultanan Banten, Terbuat dari Batu

Di masa Kesultanan Banten, alat pembuatan pemanis makanan masih memakai batu.

Baca Selengkapnya
Persiapan Pembangunan Tol Semarang-Demak, Lapak PKL di Genuk Mulai Ditertibkan
Persiapan Pembangunan Tol Semarang-Demak, Lapak PKL di Genuk Mulai Ditertibkan

Puluhan lapak ditertibkan oleh petugas Satpol PP sebagai persiapan proyek pembangunan Tol Semarang-Demak.

Baca Selengkapnya