GKR Hemas: Sultan dihina tidak pernah ada yang mempolisikan
Merdeka.com - Dilaporkannya Florence oleh LSM Jatisura ke Polda DIY karena dinilai menghina Yogyakarta menimbulkan tanda tanya dalam benak GKR Hemas. Istri Sri Sultan Hamengkubuwono X ini merasa banyak oknum yang secara terbuka menghina Yogyakarta dan juga memantik kebencian di Yogyakarta seperti yang dituduhkan kepada Florence, tapi tidak ada yang melaporkan penghinaan tersebut ke ranah hukum.
Dia mencontohkan paling tidak ada dua kali secara terang-terangan menyebar kebencian dan juga menghina Sri Sultan HB X.
"Yang pertama ada yang menghina Sultan di masjid, menebar kebencian dan memerangi pluralisme, tidak ada yang melaporkan. Teman-teman ini kemana?" kata GKR Hemas kepada para pelapor Florence di Kraton Kilen, Kamis (4/9) malam.
-
Apa yang terjadi ketika seseorang menghina? Ia menyatakan bahwa ketika seseorang menghina atau mencela orang lain, sebenarnya mereka sedang merendahkan diri mereka sendiri.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Siapa yang paling sering dikritik netizen? Artis dr. Richard Lee juga menghadapi permasalahan serupa. Wajahnya pernah menjadi sorotan netizen karena terlihat bopeng ketika diambil gambar oleh kamera wartawan beberapa waktu lalu. Hal ini membuatnya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Meski demikian GKR Hemas tidak bermaksud meminta mereka untuk selalu membela Sultan. Minimal mereka juga berani untuk membawa kasus serupa ke ranah hukum.
"Pergerakan teman-teman bukan harus selalu membela Sultan, tapi ada kasus intoleransi yang terjadi dan oknum-oknum yang mencoba merusak Yogyakarta juga dilaporkan, jangan hanya soal media sosial saja," jelasnya.
Karena itu GKR Hemas berpesan agar kasus Florence ini dijadikan pelajaran bagi semuanya. Dia berharap segenap elemen masyarakat bersama-sama bisa menjaga Yogyakarta yang nyaman.
"Kita jadikan ini pembelajaran bersama, dan mari kita jaga keharmonisan Yogyakarta bersama," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
aporan pertama dilayangkan Relawan Indonesia Bersatu dan teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terhadap Rocky Gerung masih dalam tahap klarifikasi terkait dengan dugaan ujaran kebencian.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Rocky Gerung membantah menghina Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya