Gloria batal jadi Paskibraka, Kak Seto anggap pemerintah kejam
Merdeka.com - Sikap pemerintah terhadap Gloria Natapraja Hamel dianggap tidak adil. Gloria batal dilantik menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) di Istana Merdeka karena status kewarganegaraan.
Gloria diduga mengantongi dwikewarganegaraan karena ayahnya adalah warga Prancis.
"Seolah disudutkan. Dia harusnya diapresiasi karena mau mengibarkan bendera pusaka," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, Selasa (16/8).
-
Mengapa Kak Seto mengkritik polisi? Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi, mengatakan bahwa pihaknya mengkritik keras Polres Temanggung yang menggelar konferensi pers dengan menghadirkan pelaku pembakaran.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mendukung Setyo Wahono? Dapat Dukungan dari Ulama Dalam maju sebagai Calon Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono mendapat dukungan dari para kiai dan ulama di Bojonegoro. Hal ini lantaran ia dianggap peduli meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren.Salah satu ulama yang mendukung Setyo Wahono adalah Kiai Safarun.
-
Bagaimana Kak Seto bereaksi atas pengakuan anak? Mengenai hal ini, Kak Seto akan menghubungi kepala sekolah dan para guru untuk mencocokkan kebenarannya.
-
Siapa yang memimpin Karang Taruna Sedyo Bakti? Fauzan Budi Raharjo merupakan ketua Karang Taruna Sedyo Bakti, Desa Sriharjo, Kapanewon Pundong, Bantul.
-
Bagaimana cara Setyo Wahono berkampanye? Dalam berkampanye, Wahono sering mengadakan blusukan ke pasar-pasar yang ada di Bojonegoro. Di sana dia dengan sabar mendengarkan keluhan para pedagang, mengadakan diskusi, hingga membagikan cinderamata.
Menurut Kak Seto, panggilan akrabnya, seharusnya Gloria diapresiasi karena hendak mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Namun karena status kewarganegaraannya, Gloria terpaksa urung dikukuhkan menjadi paskibraka.
"Dia juga anak Indonesia, apapun juga enggak usah terlalu dikait-kaitkanlah dengan hal-hal yang sifatnya teknis seperti itu," ucap Kak Seto.
Dengan kasus seperti ini, Kak Seto merasa Gloria seolah bersalah dan membuat jiwanya terguncang.
"Yang penting kan jiwanya Indonesia. Pemerintah tidak adil, artinya jangan terlalu kaku lah, ini anak-anak," ujar Kak Seto.
Menurut sudut pandangnya, anak-anak harus dilihat dari sudut anak-anak juga. Artinya jangan sampai apa yang dialaminya itu justru malah merusak jiwa nasionalisme anak.
"Ini dia merasa diperlakukan seperti tidak adil, tidak fair, takutnya malah jadi membalik jadi tidak cinta Indonesia lagi," tutup Kak Seto.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengungkap pengakuan sejumlah ketua umum partai politik yang ‘kartu trufnya’ dipegang oleh penguasa.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5).
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaGP Ansor menyayangkan keputusan Kepala BPIP Yudian Wahyudi tidak menyertakan hijab dalam standar pakaian untuk Paskibraka putri.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaViral video yang menampilkan sejumlah kepala daerah dari PDIP mengajak masyarakat agar pilih Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya