Golkar: Kita bebas mengkritisi kebijakan Jokowi, bukan personalnya
Merdeka.com - Penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial kembali terjadi. Seolah tak ada habisnya, padahal saat ini sudah ada UU ITE yang dapat menjerat para pelaku penghinaan dan ujaran kebencian di media sosial.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar TB Ace Hasan Sazidly menilai, tindakan menghina presiden di media sosial sangatlah tidak etis. Meskipun tidak puas dengan kebijakan pemerintah, masyarakat jangan keterlaluan menghina presiden.
"Saya kira sangat tidak etis seorang Presiden digambarkan seperti binatang, sebagaimana terlihat dalam gambar-gambar di media sosial itu," kata Ace dalam pesan singkat, Senin (21/8).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Wasekjen Golkar ini mengatakan, di era demokrasi, kritik merupakan hal yang wajar. Hanya saja, menggunakan cara-cara yang tidak melanggar hukum.
"Kita boleh mengkritisi Presiden. Kita bebas mengkritisi Pemerintahan Jokowi. Alangkah lebih baiknya jika yang dikritisi itu adalah kebijakan bukan personal Presiden," katanya.
Ucapan Ace sekaligus menyindir doa yang dilakukan oleh Politikus PKS Tifatul Sembiring. Dalam doanya saat rapat tahunan MPR, Tifatul meminta agar badan Jokowi digemukkan.
Kritik itu, kata Ace, harus disampaikan dengan cara menjunjung tinggi etika dalam kehidupan demokrasi kita. "Salah satu etika dalam berdemokrasi dengan mengedepankan saling menghormati dan menghargai," kata dia.
Menurutnya, setiap negara punya hak untuk tidak puas terhadap kinerja pemerintahan.
"Namun tentu responnya harus dengan cara-cara yang lebih beretika. Bukan dengan menyamakan pribadi Jokowi dengan binatang. Bagaimanapun beliau ini Presiden yang dipilih rakyat Indonesia. Beliau adalah simbol negara. Hormati beliau secara kelembagaan bukan hanya pribadinya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menangkap pemilik akun Facebook Ringgo Abdillah, yang menghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pelaku ternyata seorang pelajar. Akun tersebut ternyata memasang foto dan data palsu. Pelaku diketahui bernama Muhammad Farhan Balatif.
"Benar, sudah diamankan oleh Polrestabes Medan dan sedang dilakukan pemeriksaan. Rencananya Senin akan dipaparkan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Sabtu (19/8).
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku merupakan warga Jalan Bono, Glugur Darat 1, Medan Timur, Medan Sumut. Pemuda ini ditangkap di rumahnya, Jumat (18/8) sekitar pukul 21.00 WIB.
Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan 2 unit laptop. Dengan perangkat itu dia mengedit gambar Presiden Joko Widodo dan Kapolri Tito Karnavian lalu menyebarkan melalui jejaring sosial Facebook disertai kata kata penghinaan.
Petugas juga mengamankan flash disk 16 GB berisi gambar Presiden Joko Widodo yang telah diedit, 3 unit handphone, 1 unit router Huawei, dan 1 unit router Zyxel.
Akun Facebook Ringgo Abdillah yang digunakan pelaku kerap menghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Salah satu foto yang dipostingnya, ada gambar kaki menginjak foto Presiden Joko Widodo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Rocky Gerung membantah menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaYasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaDia menegaskan bahwa pidatonya tersebut bukan menghina pribadi Jokowi, melainkan memberi kritik terhadap jabatan presiden.
Baca Selengkapnya