Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar ultimatum pengamat yang bilang Airlangga bakal jadi tersangka KPK

Golkar ultimatum pengamat yang bilang Airlangga bakal jadi tersangka KPK Golkar lepas 575 Caleg DPR. ©2018 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Partai Golkar (BAPG) tak terima dengan pernyataan pengamat politik Muslim Arbi yang menyebut Ketua Umum Golkar tak lama lagi jadikan tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus PLTU Riau-1. Menurut mereka, penyataan tersebut merusak nama baik Airlangga.

"Pernyataan ini merusak nama baik Pak Airlangga dan Partai Golkar secara institusi," kata Wakil Ketua Badan Advokasi Partai Golkar Muslim Jaya Butarbutar, Jumat (28/9).

Menurutnya, penyidik KPK harus dibiarkan bekerja menjalankan tugas menyelidiki kasus yang menjerat kader Golkar Eni Saragih dan Idrus Marham. Maka dari itu, dia meminta orang di luar KPK tak perlu menggiring opini yang merugikan orang lain.

"Tak pantaslah pengamat politik ngomong soal proses hukum yang sedang berjalan," katanya.

Dia pun meminta Muslim meminta maaf dan memberi waktu 3x24 jam. Jika tidak, maka Golkar akan melaporkan Muslim ke polisi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membantah semua tudingan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Saragih terkait proyek suap PLTU Riau-1. Mulai dari perintah petinggi Golkar untuk mengawal proyek ini sampai soal rapat pembahasan proyek di rumah pribadinya.

Menurut Airlangga, kedatangan Idrus dan lainnya sebatas silaturahim. Sebab Idrus baru saja dilantik menjadi menteri sosial pada 17 Januari 2018. Namun tanpa sepengetahuan dan persetujuan Airlangga, Idrus mengajak Johannes Kotco dan Eni Saragih.

"Tidak ada pembicaraan bisnis, proyek, ataupun saham perusahaan apapun," tegas Airlangga di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/9).

Menteri Perindustrian ini mengaku tidak pernah sedikitpun terlibat dan meminta Eni mengawal proyek PLTU Riau-1. Dia juga membantah adanya aliran uang suap untuk kebutuhan Munaslub Partai Golkar pada 2017.

"Saya tidak pernah memerintahkan atau meminta kader kader Golkar atau siapapun untuk mencari dana yang tidak benar atau melanggar hukum untuk kepentingan ataupun kegiatan partai Golkar," tegas Airlangga.

Airlangga menegaskan, rotasi tugas dalam tubuh Golkar termasuk penempatan Eni sebagai Wakil Ketua Komisi VII bukan untuk guna memuluskan proyek tersebut. Menurutnya, rotasi kepemimpinan fraksi di DPR terjadi secara rutin. Rotasi juga terjadi di hampir seluruh komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya. Termasuk di Komisi VII yang menempatkan nama Eni Saragih sebagai wakil ketua.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub

Waketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat

Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar

Sebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Analisis: Waspada Jagal Politik Merusak Legitimasi Airlangga sebagai Ketum Golkar
Analisis: Waspada Jagal Politik Merusak Legitimasi Airlangga sebagai Ketum Golkar

Pengamat Hukum, Erlanda Juliansyah Putra menilai, momentum kasus ini tak bisa lepaskan dari timeline politik jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kombes Ade Safri Jawab Upaya Perlawanan Firli Bahuri usai Ditetapkan Tersangka
Kombes Ade Safri Jawab Upaya Perlawanan Firli Bahuri usai Ditetapkan Tersangka

Ian mengaku sudah berkomunikasi dengan Firli Bahuri. Ada banyak hal yang dibahas.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sentil Kubu Desak Munaslub Golkar: Mereka Adanya di Pinggiran
Airlangga Sentil Kubu Desak Munaslub Golkar: Mereka Adanya di Pinggiran

Airlangga menyebut, jika pihak yang menggulirkan isu Munaslub tidak masuk dalam internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Plt Agus Gumiwang Harap Airlangga Tak Tersandung Hukum Usai Mundur dari Ketum Golkar
Plt Agus Gumiwang Harap Airlangga Tak Tersandung Hukum Usai Mundur dari Ketum Golkar

Terkait adanya isu pemanggilan Airlangga oleh Kejaksaan Agung, Agus Gumiwang mengaku belum menerima kabar pasti.

Baca Selengkapnya
Golkar: Hasil Munas Airlangga Tidak Harus Capres Cawapres, Hanya Menentukan
Golkar: Hasil Munas Airlangga Tidak Harus Capres Cawapres, Hanya Menentukan

Partai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik
Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik

Idrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.

Baca Selengkapnya
ICW: Firli Tidak Bisa Lagi Dianggap Pimpinan Usai Jadi Tersangka Pemerasan, Akses Masuk ke KPK Harus Dicabut
ICW: Firli Tidak Bisa Lagi Dianggap Pimpinan Usai Jadi Tersangka Pemerasan, Akses Masuk ke KPK Harus Dicabut

Selain menutup akses, ICW juga meminta agar Firli tidak terlibat semua kegiatan di KPK.

Baca Selengkapnya
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK

Golkar mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Rohidin.

Baca Selengkapnya
Lima Poin Penjelasan KPK Usai Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan
Lima Poin Penjelasan KPK Usai Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan

Firli ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL pasca penyidik Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara dan memeriksa total 94 saksi.

Baca Selengkapnya