GoNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM Masuk Tahap Uji Diagnosis
Merdeka.com - UGM membuat alat pendeteksi virus Corona yang diberi nama GeNose. Saat ini UGM tengah melakukan uji diagnosis terhadap GeNose. Peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra mengungkapkan ditahap uji diagnosis ini akan melibatkan 9 rumah sakit. Ditargetkan uji diagnosis akan rampung dalam 3 pekan ke depan.
"Uji diagnostik ini targetnya 3 minggu selesai dengan 9 rumah sakit. Kalau misalnya setiap rumah sakit mengumpulkan 200 subjek dengan pengambilan 2 kali sampel napas menjadi 400 sampel napas dalam waktu tiga minggu bisa tercapai," ujar Dian, Senin (26/10) di RSUP Dr Sardjito.
Dian merinci 9 rumah sakit yang akan melakukan uji diagnosis GeNose selain di Yogyakarta akan ada pula rumah sakit di Magelang, Jawa Tengah; Malang, Jawa Timur dan Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
Kesembilan rumah sakit ini adalah RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito, RS Bhayangkara, RSLKC Bambanglipuro, RSA UGM, RST Soetarto, RST Dr Soedjono (Magelang), RSUD Syaiful Anwar (Malang), dan RS Bhayangkara (Jakarta).
Dian menerangkan di fase uji diagnosis ini pihaknya akan menguji validitas GeNose untuk mengetahui apakah bisa mendeteksi virus Corona atau tidak. Selain itu dalam uji diagnosis juga akan membandingkan antara hasil GeNose dengan hasil uji tes PCR.
"Jadi uji diagnostik ini kita menguji mesin dengan kondisi otaknya yang sekarang untuk bisa atau tidak secara akurat mendeteksi pasien COVID-19 dan uji nya itu dibandingkan kemampuannya dengan PCR,"ungkap Dian.
"Dalam uji diagnostik ini kita basic-nya menguji dan mengomparasikan kemampuan akurasi alat ini dengan PCR. Kalau bisa dikatakan setara swab PCR itu sensitifitasnya harus di atas 97 persen termasuk juga untuk PCR," imbuh Dian.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti, Kuwat Triyana menargetkan jika GeNose akan mulai diproduksi pada November 2020. Kuwat memastikan jika nantinya harga tes GeNose akan ditekan menjadi semurah-murahnya.
"Mudah-mudahan akhir November sudah bisa menghasilkan produk GoNose 120-200 unit. Kalau misal harganya, kami bercita-cita agar harganya serendah mungkin," ungkap Kuwat.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaTes kesehatan yang menjadi salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 ini akan berlangsung sekitar 8-10 jam.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaUsai terima hasil kesehatan, KPU akan menggelar rapat pleno menetapkan apakah calon mampu atau tidak menjalankan tugas
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud Md rampung menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya