'Gories dan Diaz tak ada embel-embel stafsus intelijen & sosial'
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi, menegaskan Gories Mere dan Diaz Hendropriyono, sebagai staf khusus baru Presiden Joko Widodo tak mendapatkan tugas membidangi intelijen dan sosial. Dipastikannya, penugasan keduanya tergantung keinginan Presiden Jokowi.
"Pak Gories Mere dan Pak Diaz sebagai Staf Khusus Presiden tidak ada embel-embel bidang sosial atau bidang intelijen. Tetapi di dalam tupoksinya, tentu tergantung Presiden memberikan penugasan," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/7).
Johan mencontohkan dalam Keppres pengangkatan Staf Khusus memang tak tercantum penugasan khusus. Dia mencontohkan, saat diangkat menjadi Staf Khusus Presiden juga tak dicantumkan secara spesifik ihwal bidang yang menjadi tugas seorang Staf Khusus.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Saya misalnya, kemudian Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit (Staf Khusus Presiden) di dalam masing-masing Keppres itu ada penugasan yang dibebankan Presiden langsung kepada staf khusus itu. Jadi tidak ada bentuknya staf khusus Presiden bidang intelijen atau sosial, tidak seperti itu," ujarnya.
Johan menjelaskan, alasan keduanya diangkat menjadi Staf Khusus dikarenakan Presiden Jokowi ingin meminta masukan seputar bidang yang dikuasai oleh keduanya.
"Presiden mengangkat mereka tentu ingin memberi masukan yang berkaitan dengan tugas-tugas Presiden terkait dengan kemampuan Pak Gories dan Pak Diaz," katanya.
Sementara itu, Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu enggan membeberkan alasan keduanya dipilih Presiden Jokowi menempati jabatan di lingkaran Istana tersebut.
"Tentu Presiden punya pertimbangan khusus dan mengangkat keduanya dari perjalanan karir Pak Gories dan Pak Diaz tentu ada hal-hal yang menurut Presiden diperlukan masukan-masukannya," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden
Baca SelengkapnyaPKS dan Partai Demokrat menyayangkan sekaligus mengkritik Presiden Joko Widodo atas pernyataannya soal memiliki data intelijen Partai politik.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaKeduanya akan bekerja menjalankan tugas-tugas khusus sesuai arahan Jokowi, mulai Rabu (15/5).
Baca SelengkapnyaGerindra yakin data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden tidak akan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaPengangkatan itu dinilai sebagai aspek kebutuhan presiden mengisi kursi yang kosong.
Baca SelengkapnyaTak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaAria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.
Baca Selengkapnya