Gorontalo Utara Diguncang Gempa Magnitudo 5,3, Kaca Rumah Warga Sampai Bergetar
Merdeka.com - Gempa bermagnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.45 WITA.
Informasi resmi pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa yang dirasakan masyarakat Gorontalo berada 16 kilometer barat laut Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara.
Gempa berlokasi di 1.03 Lintang Utara dan 123.18 Bujur Timur dan berada pada kedalaman 13 kilometer itu tidak menimbulkan gelombang tsunami.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
warga Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Meutia mengatakan guncangan akibat gempa sangat terasa. Gempa membuat warga panik.
"Goyangannya sangat terasa dan terdengar bergemuruh bahkan barang-barang di dalam rumah ikut berjatuhan," ujar Meutia seperti dikutip Antara, Senin (8/4).
Hal yang sama diungkapkan Hairunissa, warga Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, yang mengaku sempat panik dan lari ke luar rumah menggendong anaknya sebab gempa begitu kencang terasa.
"Saya panik, gempa sangat kencang membuat kaca-kaca jendela rumah bergetar keras," ujarnya.
Kencangnya goyangan gempa ikut dirasakan warga hingga di wilayah barat kabupaten itu.
Seperti yang diungkap Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, Andri Usu yang mengaku, kepanikan terjadi di dalam rumah-rumah penduduk.
"Warga yang tertidur lelap kaget karena goncangan gempa sangat terasa. Bahkan penghuni di rumah saya pun sempat panik ke luar rumah," ungkapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 4,2 menggetarkan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (7/12) pagi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca Selengkapnya