GP Ansor klaim temukan pengibaran bendera HTI saat Hari Santri di sejumlah daerah
Merdeka.com - Bendera diduga mirip bendara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibakar saat peringatan Hari Santri di Alun-alun Limbangan, Garut, Jawa Barat. Tiga orang diduga melakukan pelanggaran ditangkap polisi terkait insiden itu.
GP Ansor memberikan klarifikasi secara resmi terkait peristiwa yang terjadi pada Senin (22/10) kemarin. GP Ansor memastikan bendera yang dibakar adalah bendara HTI, ormas yang sudah dibubarkan pemerintah.
Dalam kesempatan itu pula, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumar, mengaku selain di Garut, pihaknya juga menemukan pengibaran bendera mirip HTI di sejumlah daerah yang sedang memperingati Hari Santri.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Seperti di Tasik, Ciamis, Semarang, Kalsel, Yogyakarta. Dugaan kami dengan masifnya pengibaran bendara HTI, ini ada upaya sistematis," kata Yaqut saat jumpa pers di Kantor GP Ansor, di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Namun dia tak mau berspekulasi apakah aksi pengibaran bendera mirip HTI di Hari Santri bermuatan politis. Atau bahkan hanya semata menyasar kaum NU.
"Kita sedang menurunkan tim untuk menginvestigasi ini," tegasnya.
Meski demikian, dia berharap kepolisian dapat menuntaskan kasus ini dengan adil dan transparan. Juga, menindak pihak-pihak yang ikut mengibarkan bendara HTI.
"Kami sangat mendukung proses hukum secara transparan dan adil sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk kepada oknum-oknum di mana pun berada yang mengibarkan membawa bendera HTI termasuk atribut/simbol/Iambang yang secara nyata merupakan bagian dari paham khilafah," katanya.
Sebelumnya, GP Ansor menegaskan bendera dibakar tersebut adalah milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Ini menunjukkan dugaan bahwa ada aksi pengibaran bendera HTI yang dilakukan secara sistematis dan terencana," kata Adung, saat membacakan sikap GP Ansor di kantornya, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Oleh karena itu, kata Adung, GP Ansor pun meyakini bendera yang dibakar saat peringatan Hari Raya Santri di Garut bendera HTI. Hal itu pun diperkuat dengan pernyataan Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto bahwa bendera bertulis kalimat tauhid yang dibakar adalah bendera dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Pernyataan Kapolda Jawa Barat di media massa yang menegaskan telah melakukan pemeriksaan dan menyatakan bendera tersebut adalah bendera HTI membenarkan pemyataan kami bahwa memang benar bendera tersebut adalah bendera HTI," kata dia.
Untuk itu, lanjut Adung, GP Ansor pun menolak tegas apabila bendera HTI dibakar tersebut disebut sebagai bendera tauhid. Sebab, menurut dia, pengibaran bendera HTI di mana pun merupakan tindakan meIawan hukum.
"Untuk itu perlu kami sampaikan bahwa kami menolak secara tegas bahwa bendera HTI tersebut diidentikkan atau dinyatakan seakan-akan sebagai bendera tauhid milik umat Islam."
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaNetralitas Polri terus diragukan berbagai pihak jelang Pemilu 2024. Wacana pembentukan Panitia Kerja (Panja) pengawasan netralitas TNI-Polri pun digulirkan.
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB.
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDi rute-rute yang dilewati oleh Jokowi masih terpasang bendera-bendera dari parpol.
Baca SelengkapnyaBNPT menyebut sejak resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan kegiatan bawah tanah
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca Selengkapnya