Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur Bali Kritik Impor Pangan: Di Mana Muka Kita sebagai Bangsa

Gubernur Bali Kritik Impor Pangan: Di Mana Muka Kita sebagai Bangsa Gubernur Bali Wayan Koster, Selasa (28/9). ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Indonesia sebagai negara maritim dan agraris seharusnya tidak mengimpor barang pangan. Menurutnya, kebijakan impor memalukan dan kerap dimanfaatkan mafia.

"Sebagai negara maritim, kalau kita mengimpor barang itu malu, di mana muka kita sebagai bangsa, sebagai negara agraris kita impor beras, impor bawang putih, impor buah, (dan) macam-macam, malu," kata Koster dikutip dari kanal YouTube Pemerintah Provinsi Bali, Selasa (28/9).

Dia memaklumi impor barang teknologi. Namun jika yang diimpor adalah barang kebutuhan pangan, berarti ada yang salah dalam regulasi.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau impor teknologi oke ,tapi kalau alam kita yang begitu kaya dengan pertanian kelautannya, sampai kita mengimpor ada yang salah. Iya, regulasi salah, kenapa salah, ada yang berkepentingan di dalamnya mafia. Iya pasti sudah, asli ini mafia, saya di DPR sudah mengawasi yang begini-begini," imbuhnya.

Menurut politikus PDIP ini, salah satunya yang belum bisa diatasi di negeri ini adalah mafia pangan. Akibatnya, kebijakan impor terus dilakukan, sehingga petani di Indonesia, khususnya Bali, tertekan.

"Salah satu yang belum bisa kita atasi itu mafia pangan, impor bawang putih lah, impor garam, impor beras, impor buah bangkok. Jadi, akibatnya produk kita di Indonesia dan di Bali khususnya itu tertekan," ujarnya.

Koster juga menyampaikan pihaknya mengamati kebijakan yang tidak sinkron di hulu dan di hilir. Di hulu petani dibombardir dengan kebijakan subsidi pupuk, subsidi benih, dan lainnya. Namun, begitu menjadi produk di hilirnya, ada kebijakan impor.

"Kan mati dia (petani), kan tidak laku berasnya. Kita surplus beras tapi kita impor beras, kita surplus bawang putih tapi impor, alasannya karena HPP(harga pokok penjualan). Harganya dibuat yang itu lebih rendah, sehingga yang masuk produk impor," ujarnya.

"HPP ini kan produk regulasi juga, maka saya menyarankan kepada Bulog supaya ubah dulu Perpres mengenai HPP ini. HPP-nya itu harus berpihak kepada sumber daya lokal. Saya sudah ke Bulog, inilah dipakai mainan oleh mafia," sebutnya.

Menurut Koster, mafia pangan sudah masuk ke regulator dan sampai juga ke lembaga yang menjadikan aturan ini sebagai objek pemeriksaan. Akibatnya semuanya sudah dipegang mafia pangan.

"Mafia semua main ini. Jadi, petani kita ini tidak akan pernah sejahtera kalau masih dipermainkan oleh kebijakan-kebijakan seperti itu. Akibatnya, kita investasi besar di hulu tapi di hilir mati, tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Ia juga menyatakan, pihaknya akan melawan kebijakan yang merugikan warga Bali. Menurutnya, kebijakan itu harus berpihak kepada rakyat dan sumber daya lokal.

"Untuk Bali, mohon maaf yang begini saya lawan, karena saya paham kebijakan publik. Kebijakan itu harus berpihak kepada rakyat, khususnya yang sumber daya lokal, yang tersedia ada di alam Bali, dengan budayanya dengan kreasi dan inovasi dari masyarakatnya yang luar biasa," ucapnya.

"Seperti arak Bali, ada Perpres memasukkan itu daftar negatif investasi, saya lawan, saya keluarin Pergub ikut juga dari Perindag, ikut juga dari Kemendagri. Begitu juga regulasi yang yang lain, sekarang ketemu, saya akan ekspose ini soal Keppres mengenai garam beryodium," ujar Koster.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS Ungkap Indonesia Impor Bawang Putih dari Jerman
Data BPS Ungkap Indonesia Impor Bawang Putih dari Jerman

Selain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan

Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! PKS Sentil Kerjasama Pertanian Indonesia dan China: Nanti Ada Impor Petani Juga
VIDEO: Keras! PKS Sentil Kerjasama Pertanian Indonesia dan China: Nanti Ada Impor Petani Juga

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap ‘Bobroknya’ Persoalan Impor Pangan, Bikin Rugi Petani Bangsa Sendiri
Megawati Ungkap ‘Bobroknya’ Persoalan Impor Pangan, Bikin Rugi Petani Bangsa Sendiri

Hal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras PDIP Skakmat Mendag Soal Barang Impor
VIDEO: Keras PDIP Skakmat Mendag Soal Barang Impor "Jangan Sampai Kita Jadi Tempat Sampah Barang Kualitas Rendah"

Menurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi

Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.

Baca Selengkapnya
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing

Mendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir

Megawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.

Baca Selengkapnya
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok

Sebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Baca Selengkapnya