Gubernur Bali Kritik Impor Pangan: Di Mana Muka Kita sebagai Bangsa
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Indonesia sebagai negara maritim dan agraris seharusnya tidak mengimpor barang pangan. Menurutnya, kebijakan impor memalukan dan kerap dimanfaatkan mafia.
"Sebagai negara maritim, kalau kita mengimpor barang itu malu, di mana muka kita sebagai bangsa, sebagai negara agraris kita impor beras, impor bawang putih, impor buah, (dan) macam-macam, malu," kata Koster dikutip dari kanal YouTube Pemerintah Provinsi Bali, Selasa (28/9).
Dia memaklumi impor barang teknologi. Namun jika yang diimpor adalah barang kebutuhan pangan, berarti ada yang salah dalam regulasi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
"Kalau impor teknologi oke ,tapi kalau alam kita yang begitu kaya dengan pertanian kelautannya, sampai kita mengimpor ada yang salah. Iya, regulasi salah, kenapa salah, ada yang berkepentingan di dalamnya mafia. Iya pasti sudah, asli ini mafia, saya di DPR sudah mengawasi yang begini-begini," imbuhnya.
Menurut politikus PDIP ini, salah satunya yang belum bisa diatasi di negeri ini adalah mafia pangan. Akibatnya, kebijakan impor terus dilakukan, sehingga petani di Indonesia, khususnya Bali, tertekan.
"Salah satu yang belum bisa kita atasi itu mafia pangan, impor bawang putih lah, impor garam, impor beras, impor buah bangkok. Jadi, akibatnya produk kita di Indonesia dan di Bali khususnya itu tertekan," ujarnya.
Koster juga menyampaikan pihaknya mengamati kebijakan yang tidak sinkron di hulu dan di hilir. Di hulu petani dibombardir dengan kebijakan subsidi pupuk, subsidi benih, dan lainnya. Namun, begitu menjadi produk di hilirnya, ada kebijakan impor.
"Kan mati dia (petani), kan tidak laku berasnya. Kita surplus beras tapi kita impor beras, kita surplus bawang putih tapi impor, alasannya karena HPP(harga pokok penjualan). Harganya dibuat yang itu lebih rendah, sehingga yang masuk produk impor," ujarnya.
"HPP ini kan produk regulasi juga, maka saya menyarankan kepada Bulog supaya ubah dulu Perpres mengenai HPP ini. HPP-nya itu harus berpihak kepada sumber daya lokal. Saya sudah ke Bulog, inilah dipakai mainan oleh mafia," sebutnya.
Menurut Koster, mafia pangan sudah masuk ke regulator dan sampai juga ke lembaga yang menjadikan aturan ini sebagai objek pemeriksaan. Akibatnya semuanya sudah dipegang mafia pangan.
"Mafia semua main ini. Jadi, petani kita ini tidak akan pernah sejahtera kalau masih dipermainkan oleh kebijakan-kebijakan seperti itu. Akibatnya, kita investasi besar di hulu tapi di hilir mati, tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga menyatakan, pihaknya akan melawan kebijakan yang merugikan warga Bali. Menurutnya, kebijakan itu harus berpihak kepada rakyat dan sumber daya lokal.
"Untuk Bali, mohon maaf yang begini saya lawan, karena saya paham kebijakan publik. Kebijakan itu harus berpihak kepada rakyat, khususnya yang sumber daya lokal, yang tersedia ada di alam Bali, dengan budayanya dengan kreasi dan inovasi dari masyarakatnya yang luar biasa," ucapnya.
"Seperti arak Bali, ada Perpres memasukkan itu daftar negatif investasi, saya lawan, saya keluarin Pergub ikut juga dari Perindag, ikut juga dari Kemendagri. Begitu juga regulasi yang yang lain, sekarang ketemu, saya akan ekspose ini soal Keppres mengenai garam beryodium," ujar Koster.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca Selengkapnya