Gubernur Bali Sebut 60 Persen Pasien Terpapar Covid-19 Karena Belum Divaksinasi
Merdeka.com - Peningkatan kasus Covid-19 di Bali cukup tinggi karena adanya varian delta dan untuk penanganan pasien hingga saat ini masih bisa ditangani. Gubernur Bali Wayan Koster menerangkan, untuk penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit juga memerlukan oksigen yang terus meningkat secara drastis.
"Namun, berkat dukungan kuat Pemerintah Pusat kebutuhan oksigen di semua rumah sakit dapat dipenuhi sehingga tidak berisiko tinggi bagi pasien," kata Koster, di Denpasar, Bali, Jumat (30/7).
Ia juga menyampaikan, untuk program vaksinasi di Bali telah berjalan dengan relatif lancar dan sukses, yaitu sebanyak 3 juta penduduk dari target yang divaksin 70 persen dari jumlah penduduk Bali sudah mengikuti vaksin suntik ke-1, bahkan sudah mencapai melebihi target yaitu sebanyak 3.046.886 orang atau 101,70 persen sudah mengikuti vaksin suntik ke-1.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa pesan Ipuk untuk tenaga kesehatan Banyuwangi? Berikan pelayanan yang baik. Jangan sampai muncul keluhan pelayanan buruk karena tidak ramah atau pun pelayanannya lama. Mari sama-sama berbenah, berkomitmen membangun Banyuwangi lebih baik lagi.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Sedangkan, yang sudah mengikuti vaksin suntik ke-2 baru sebanyak 807.838 orang atau 26,96 persen. Menurutnya, pencapaian ini merupakan persentase tertinggi di Indonesia, berkat dukungan kuat Pemerintah Pusat yang sudah mengalokasikan vaksin sebanyak 4,6 juta dosis atau 76,7 persen dari 6 juta dosis vaksin yang diperlukan untuk 2 kali suntik.
"Mulai akhir bulan Juli 2021 dilakukan percepatan vaksinasi suntik ke-2, dengan target pada akhir bulan September 2021 sudah selesai tuntas. Untuk itu akan dilakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif kepada Pemerintah Pusat agar Bali memperoleh tambahan jumlah vaksin sebanyak 1,4 juta dosis," imbuhnya.
Selain itu, ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten serta Kota se-Bali saat ini mulai menerapkan kebijakan karantina terpusat.
"Sesuai arahan Bapak Menko Maritim, yang pelaksanaannya dikoordinir oleh Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali, masing-masing beserta jajaran. Pelaksanaan karantina terpusat dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 dalam lingkungan keluarga dan mengurangi laju penambahan kasus baru Covid-19 klaster keluarga," ujarnya.
Sementara, berdasarkan penelusuran, orang yang terkena Covid-19 sebanyak 40 persen sudah divaksin dan sebagian besar yaitu sebanyak 60 persen belum divaksin.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko penularan Covid-19. Pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 7 persen sudah divaksin, dan sebagian besar yaitu sebanyak 91 persen belum divaksin.
"Ini, menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko kematian bagi pasien. Data juga menunjukan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal, sebagian besar yaitu sebanyak 63,0 persen karena penyakit bawaan (komorbid) dan sebanyak 37,0 persen bukan karena penyakit bawaan (bukan komorbid)," ujarnya.
Selain itu, hasil penulusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa penyakit bawaan yang mengakibatkan meninggalnya pasien Covid-19 adalah penyakit gula atau diabetes melitus sebanyak 28,1 persen, penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi sebanyak 17,9 persen, penyakit gagal ginjal sebanyak 17,9 persen, penyakit jantung sebanyak 11,1 persen, penyakit paru-paru sebanyak 9,3 persen, sisanya karena jenis penyakit lain.
"Untuk, mempercepat upaya penanganan Covid-19, sesuai arahan Bapak Menko Maritim dan Investasi dilaksanakan peningkatan target pelacakan orang kontak erat (tracing) dan testing, minimum 8 orang kontak erat untuk setiap 1 kasus baru Covid-19," ujarnya.
"Program ini, dikoordinasikan oleh Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten serta Kota, perguruan tinggi bidang kesehatan, rumah sakit Pemerintah dan Swasta, serta relawan," ujarnya.
Kemudian, untuk target tracing yang dicapai sebanyak 8.000 hingga 10.000 orang per hari, dinamis sesuai dengan kasus baru yang muncul dalam 1 hari.Maka, dengan ditingkatkannya target jumlah tracing dan dilanjutkan dengan testing Rapidtest Antigen dan Swab PCR, maka secara langsung akan diikuti dengan meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19.
"Tindakan ini, merupakan upaya yang terbaik guna mencegah laju meningkatnya penularan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, dalam rangka pencapaian penanganan Covid-19 menjadi lebih baik dan cepat, sehingga munculnya kasus baru Covid-19 lebih cepat menurun, maka dihimbau kepada seluruh komponen masyarakat Bali agar tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2021.
Yaitu, selalu memakai masker dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak atau tidak berkerumun, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.
"Sayangi diri sendiri, keluarga, dan sahabat anda. Selamatkan jiwa diri sendiri, keluarga, dan sahabat anda. Mengikuti program vaksinasi untuk suntik ke-1 dan suntik ke-2 sesuai jadwal di wilayah masing-masing. Bersedia, dan aktif menjalani tracing dan testing ketika bersentuhan dengan orang yang terkena Covid-19," ujar Koster.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnya