Gubernur Edy Tanggapi Bobby Nasution: Data Covid-19 itu dari Bawah ke Atas!
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, merespons pernyataan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Medan yang kesulitan mendapatkan data soal Covid-19. Pemkot Medan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tak pernah membagikan penambahan kasus positif.
"Ya nanti dikasih. Tapi saya perintahkan data itu dari bawah ke atas. Bukan dari atas ke bawah karena Pemprov Sumut mengambil data dari bawah, seharusnya tak seperti itu. Itu komunikasi saja yang belum tepat," kata Edy, Senin (13/9).
Edy pun menegaskan bahwa data penambahan kasus Covid-19 diambil dari tingkat daerah paling bawah. Untuk itu Edy menyarankan tidak seharusnya saling menyalahkan satu pihak.
-
Apa yang ditegaskan Bobby Nasution tentang aset kota Medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan aset daerah di wilayahnya jangan sampai ada satu pun diambil alih pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
-
Bagaimana Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Investor akan berpikir, sedangkan aset daerah saja bisa hilang, apalagi aset swasta. Jangan sampai pikiran ini muncul,“ ungkapnya.
-
Siapa yang Bobby Nasution ajak untuk menjaga aset kota Medan? Bobby Nasution mengajak seluruh pihak untuk sepakat dan menjaga komitmen untuk mengamanka seluruh aset daerah.
-
Kenapa Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Di masa saya dan Pak Wakil Wali Kota, jangan ada satu pun aset yang diambil pihak-pihak tidak bertanggung, jangan seolah-seolah kita diam ada aset kita diambil oleh orang lain,“ tegas Bobby Nasution saat membuka Musrenbang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, Kamis (24/8) di Hotel JW Marriot.
-
Bagaimana Bobby Nasution mencerminkan keberagaman di Medan? 'Jadi, kami selalu berkomunikasi dengan tokoh lintas agama. Keragaman yang kita miliki, coba kami cerminkan dalam komposisi pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan. Dari puluhan perangkat daerah yang ada, diisi oleh kepala dinas dari ragam agama, termasuk umat Kristiani, ' kata Bobby Nasution.
-
Apa yang sedang dikerjakan Bobby Nasution di Medan? Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution serius melakukan pembenahan untuk menyelesaikan persoalan klasik banjir di Kota Medan. Membangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
"Pemprov ini ambil data dari tingkat desa, lingkungan, yang diakumulasikan di kesehatan tingkat kabupaten, puskesmas-puskesmas terus ke atas. Itu pemprov, jadi kabupaten/kota juga harus tahu, jangan asik salah sana sini. Akhirnya semua menjadi salah," ucapnya.
Sedangkan terkait perbedaan data Covid-19 pada tingkat provinsi dengan nasional. Edy menjelaskan bahwa pemerintah pusat menginginkan setiap orang melakukan tes swab PCR antigen harus dimasukkan ke data Covid-19.
Namun, di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota data yang dimasukkan hanya berdasarkan tes swab PCR dari laboratorium.
"Jadi dia berbeda. Menurut orang di daerah kalau sudah di-antigen dan dinyatakan reaktif ditindaklanjuti dengan swab PCR sehingga kalau ini dilaporkan terus yang dilaporkan jadi ganda," ungkapnya.
Lanjut Edy, perbedaan data Covid-19 yang kerap terjadi bukan sebuah problem. Namun, yang terpenting ada penurunan angka kasus Covid-19.
"Paling penting kalian bisa merasakan sekarang ini dengan dua tiga minggu yang lalu. Kita berharap dari hari ke hari semakin berubah, kian sedikit," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan Pemkot Medan mengalami kesulitan untuk memadukan data Covid-19. Pasalnya, pihak Pemprov Sumut tak pernah membagikan data penambahan kasus positif baru yang didapat dari hasil input sejumlah rumah sakit dan klinik swasta.
"Kami akui, belum semua data bisa kita input karena terkendala dengan data yang langsung masuk ke Pemprov Sumut. Ketika kami minta data itu, sulitnya minta ampun," kata Bobby, Sabtu (11/9).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat membahas soal pengolahan sampah, Edy menyebut Medan merupakan kota terkotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBobby menagih janji kampanye Edy di periode pertama menjabat Gubernur Sumut.
Baca SelengkapnyaEdy pernah meminta tolong kepada Bobby untuk berkomunikasi dengan menteri.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi terlibat saling serang mengoreksi kebijakan masing-masing selama menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menyebut tak takut melawan menantu dari presiden di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaDalam banyak kesempatan Bobby dan Edy kerap saling sindir dan kritik.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Sumatera Utara membeli lahan Medan Club seharga Rp 457 miliar.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyentil calon Gubernur nomor urut 1 Bobby Nasution karena langsung berkoordinasi Menteri untuk membahas program.
Baca SelengkapnyaBobby menjanjikan dalam dua tahun akan memberikan akses kesehatan mudah bagi warga Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBobby mengatakan, kontestasi politik bukan soal melawan siapa. Namun mengadu gagasan untuk membangun daerah.
Baca SelengkapnyaEdy mengatakan dirinya tak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test.
Baca Selengkapnya