Gubernur Ganjar khawatir Jateng dilanda banyak bencana alam
Merdeka.com - Cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa khawatir akan terjadinya berbagai bencana. Untuk itu, dia memerintahkan kepada BPBD tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk melakukan apel siaga bencana setiap hari.
"Saya minta mereka untuk setiap hari siaga dan setiap hari apel pagi. Ini berkaitan dengan kekuatan personel yang harus siap setiap saat," tegas Ganjar disela-sela acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan 2016-2017 di Kantor BPBD Jateng, Kota Semarang, Selasa (4/10).
Selain apel, Ganjar juga meminta kepada BPBD untuk menganalisa Erly Warning Sistem (EWS). Itu untuk menyebarkan informasi tentang prakiraan cuaca dari BMKG serta memperhatikan tanda-tanda sesuai dengan karifan lokal di tiap daerah.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
"Kemudian yang kedua soal Erly Warning Sistem (EWS), BMKG setiap hari mengirimkan ramalan cuaca setiap hari seperti ini. Maka dalam kearifan lokal kita, kita bisa sampaikan. Kalau menggunakan alatkan alat tidak tersedia semuanya. Kalau menggunakan kearifan local itu sangat mungkin. Yang pertama, jika terjadi hujan tiga jam berturut-turut dimulai awan yang sangat gelap. Kemudian petir menyambar-nyambar, awanya hitam gelap, sudahlah dua jam lebih siap-siap lari," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Sebelum berlari untuk menyelamatkan diri, tak lupa Ganjar juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mengemasi barang-barangnya yang dianggap penting terlebih dahulu.
"Bagaimana sebelum lari? Barang-barang berharga mesti disiapkan. Begini-begini ini ini musti disampaikan dengan masyarakat dengan cepat sehingga orang mesti tahu. Terus larinya kemana? Ini cerita jalur evakuasi," ujarnya.
Ganjar juga meminta seluruh elemen terlibat dalam tim penanggulangan resiko bencana untuk selalu siap siaga. Tidak kalah pentingnya, tetap melakukan pihak kepolisian dan TNI yang sudah menyatakan kesediaanya untuk membantu jika bencana sewaktu-waktu terjadi.
"Maka tim pengurangan resiko bencana terus kemudian SAR, Tagana, semua BPBD koordinasi dan seluruh komponen masyarakat bisa dikerahkan. TNI-Polri sudah pathak bangkrong siap-siap untuk dikerahkan. Jadi, ini yang paling penting," ungkapnya.
Soal dana yang digunakan untuk keperluan penanggulangan bencana, Ganjar menyatakan bahwa ada dana tidak terduga sebesar Rp 40 miliar. Itu untuk digunakan pada kondisi-kondisi darurat bencana alam.
"Tapi saya punya dana tak terduga yang bisa digunakan untuk kondisi-kondisi bencana social, kedaruratan bencana. Nah, ini stand by duitnya. Maka yang paling sering menggunakan bencana. Maka ketika terjadi bencana, kesulitan anggaranya habis maka harus kita keluarkan. Nah, bupati/walikota juga punya. Sekarang sudah ada surat edaran Mendagri silahkan digunakan. Maka kita mesti mengingetin rapat kali ini menjadi penting karena semua standby sampai dengan bulan Februari. Jadi standby yang panjang,” pungkas Ganjar.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaGanjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengaku prihatin dengan banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaMuhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya