Gubernur Ganjar tangkap tangan 3 penipu ngaku staf khusus Jokowi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela kesibukannya berhasil menangkap tangan 3 orang penipu yang mengaku dari staf kepresidenan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg). Ketiganya ditangkap saat mendatangi dan menemui Ganjar Pranowo di ruang kerjanya di lantai 2, Kompleks Gedung Gubernuran, Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang sekitar pukul 10.30 WIB.
Tiga orang pelaku penipuan itu satu di antaranya bernama Ir Supardi warga Graha Persada Sentosa Blok B Nomor 9, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Awal kedatangannya ke ruang Ganjar, Supardi mengaku sebagai orang staf khusus Jokowi dari Mensesneg.
"Saya heran saja tiba-tiba ada tiga orang mau ketemu saya. Suratnya luar biasa. Dari isi surat itu menarik, kok yoh hari gini masih ada. Di dalam surat itu menarik itu mengatakan kami dari Setneg, ingin melakukan kontrol terhadap beberapa hal. Saya terima saya tanya; Oh nggih ada apa?" ungkap Ganjar kepada wartawan di Gedung B Lantai 5, Kompleks Gubernuran, Kantor Pemprov Jateng usai rapat Rabu (27/1).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang melaporkan Ganjar ke KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana Ganjar menanggapi laporan pungli? “Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan,“ tegasnya.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
Sambil menunjukkan suratnya yang diduga palsu alias abal-abal tersebut, Supardi ditemani dua temannya menyatakan kepada Ganjar maksud kedatangannya untuk melakukan monitoring perjalanan dinas dan anggaran. Selain itu ketiga orang penipu itu juga hendak melakukan audit terhadap dana bantuan bencana longsor di Purbalingga, Jawa Tengah.
"Di sini ada suratnya, suratnya menarik yah. Kopnya sekretariat negara, judul suratnya; Surat Monitoring Perjalanan Dinas. Mengaku namanya Ir Supardi Golongan IVB. Ada NIK-nya. Pake ting trempel kayak gitu," papar Ganjar.
Curiga dengan pengakuan ketiga oran tersebut, Ganjar langsung menghubungi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun, Mensesneg sedang sibuk rapat dan diterima oleh staf khususnya Arif Dwipayana.
"Saya langsung telepon tadi ke Pak Mensesneg, tapi nggak...dia masih rapat terus ada di sebelahnya Pak Arif Dwipayana. Dia nyambung. Lalu dia menyatakan yang model kayak begini itu ini tidak ada," ungkap Ganjar.
Berdasarkan hasil kroscek ke Staf Khusus Mensesneg Arif Dwipayana itulah, akhirnya Ganjar memutuskan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov Jateng untuk mengamankan ketiganya ke Mapolda Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang yang tak jauh dari kantor Pemprov Jateng.
"Saya langsung suruh mampir ke kantor polisi saja," pungkas Ganjar.
Saat ini ketiga orang yang mengaku sebagai staf khusus presiden Jokowi masih diperiksa secara intensif di Ruang Direskrimum Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mewanti-wanti jangan sampai laporan tersebut bermuatan politik apalagi sampai mengkriminalisasi Ganjar.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.
Baca SelengkapnyaSelama memiliki bukti, kasus dugaan gratifikasi tersebut harusnya tetap diselidiki.
Baca SelengkapnyaJika berbicara hukum maka kuncinya adalah bukti, sehingga harus dibedakan dengan politik.
Baca SelengkapnyaAlex menerangkan uang tersebut disita tim penyidik KPK di empat lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan, ketiganya diduga kuat melanggar aturan netralitas ASN dalam gelaran Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca SelengkapnyaAdvokasi Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ifdhal Kasim menyebut tujuannya mendatangi Bawaslu adalah hendak melaporkan beberapa dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan dirinya tak pernah menerima gratifikasi seperti yang dilaporkan oleh IPW.
Baca SelengkapnyaIntel tersebut juga menanyai soal aktivitas sehari-hari
Baca Selengkapnya