Gubernur Jabar Minta Warga Tak Termakan Hoaks yang Manfaatkan Gempa Cianjur dan Garut
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta masyarakat agar hati-hati dan waspada dengan misinfiormasi, disinformasi dan hoaks yang menyesatkan, misalnya dengan penyebaran video kejadian gempa di Cianjur tapi dilabeli sebagai gempa Garut.
"Masyarakat agar bijak menyikapi dengan banyaknya informasi hoaks yang melabeli kejadian gempa Cianjur dengan gempa Garut," kata Gubernur Ridwan Kamil di Bandung, Minggu (4/12).
Gubernur Ridwan Kamil menyatakan gempa bumi bermagnitudo 6,1 di Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12) sore tidak menimbulkan korban jiwa.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Kapan gempa Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
-
Di mana pusat gempa bumi di Garut? Pusat gempa berada di Samudera Hindia bagian selatan wilayah Kabupaten Garut.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Dilaporkan hanya dua orang yang mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan dari petugas puskesmas setempat. Kerusakan yang ditimbulkan gempa pun dilaporkan tidak terlalu berat.
Gubernur Ridwan Kamil menyatakan sudah menerima laporan dari Pemerintah Kabupaten Garut, dan isi laporannya tampak tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Berdasarkan data Humas Pemkab Garut, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, jumlah warga yang terdampak akibat gempa bumi tersebut sebanyak 15 jiwa dari 6 KK di Kecamatan Pakenjeng, Cikelet, Selaawi dan Kecamatan Cisewu.
Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Garut telah mendata beberapa rumah rusak yaitu di Kampung Ciroyom (Cikelet) satu rumah, Kampung Lembur Tengah (Selaawi) satu rumah, Kampung Desa Sukajaya (Cisewu) satu rumah, dan Kampung Jatiwangi (Pakenjeng) satu bangunan sekolah dasar rusak sedang.
Petugas penyelamat juga telah mendirikan tempat pengungsian dan posko darurat. Namun demikian Dinkes bersama BPBD Garut tetap melaksanakan pemantauan dan pelayanan yang dibutuhkan ke lokasi.
Bupati Garut Rudy Gunawan menceritakan gempa sempat membuat panik luar biasa warganya. Apalagi, gempa bumi terjadi ketika Garut bagian selatan sedang diguyur hujan deras, dan bayangan gempa bumi Cianjur masih belum hilang. Tapi Rudy bersyukur tidak ada korban meninggal.
Sebagai langkah cepat, Bupati telah memerintahkan semua perangkat daerah untuk monitoring situasi di 42 kecamatan di Garut.
Dalam Surat Perintah Bupati Garut Nomor: KP.11.01/497 /TAPEM, hasil monitoring wajib dilaporkan ke call center BPBD Garut.
Dalam surat perintah ini, lokasi penugasan perangkat daerah terbagi ke dalam tiga wilayah penugasan yakni wilayah utara, tengah, dan selatan.
Menurut Bupati, Pemkab Garut telah menyediakan ambulans di 67 puskesmas untuk situasi darurat. Saat ini Garut masih dalam kondisi siaga.
"Ada kekhawatiran gempa susulan, karena takut dengan kasus (yang menimpa) saudara-saudara kita di Cianjur, apalagi sekarang di beberapa daerah dalam hujan lebat," katanya.
Gempa bumi bermagnitudo 6,1 terjadi Sabtu (3/12) sekitar pukul 17.00 di kedalaman laut 118 kilometer Pantai Sayang Heulang, Garut bagian selatan. BKMG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaDampak gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa warga sempat berhamburan keluar rumah karena guncangan gempa yang cukup kuat selama beberapa detik.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaBPBD Garut seluruh daerahnya untuk mengetahui dampak gempa magnitudo 6,2, Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terasa hingga Jakarta. Warga Jakarta merasakan goyangan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaPVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang statusnya masih aman.
Baca Selengkapnya