Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur Jelata diluncurkan di tengah hujan, Ganjar jatuh belepotan

Gubernur Jelata diluncurkan di tengah hujan, Ganjar jatuh belepotan Ganjar di Candi Gunung Wukir. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Gerimis masih mengguyur Dusun Carikan, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Sabtu (17/12) siang. Presiden Komunitas Lima Gunung Sutanto Mendut beberapa kali melihat jam. Sebentar lagi acara harus dimulai, tapi langit belum juga beranjak terang.

Tepat pukul 14.00, Tanto nekat. Ia memimpin kirab naik bukit sejauh 500 meter menuju Candi Gunung Wukir. Hujan malah semakin menderas. Jalan setapak dari tanah itu semakin licin dan mengkhawatirkan.

Mereka terus melaju. Tak cuma masyarakat. Ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Anggota BPK Sapto Amal Damandari, serta beberapa pejabat Pemkab Magelang dan seniman.

Kirab itu adalah prosesi pembuka peluncuran buku Gubernur Jelata karya Agus Sunandar. Pantas saja Ganjar ikut datang karena buku yang ditulis pria jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini adalah tentang Ganjar.

Ya, Agus Becak, sapaan akrabnya, menulis kisah-kisah tak biasa dari Ganjar. Tak hanya unik dan lacu, beberapa cerita mungkin tabu bagi sebagian orang. Mungkin karena itu, Agus Becak meluncurkan bukunya di lokasi yang bisa dibilang tak masuk akal. 'Orang gila' mana lagi yang mau meluncurkan buku di situs kuno di atas bukit, di tengah deras hujan?

Setelah jalan menanjak sekitar 500 meter, seluruh pengisi acara dan tamu undangan sampai di Gunung Wukir. Teaterawan Landung Simatupang memulai acara dengan monolog 'Maaf untuk Brexit'. Materinya mengambil dari salah satu tulisan di buku Gubernur Jelata.

Berturut-turut kemudian, orasi budaya sastrawan Bhre Redhana dan puisi "Memotong Tangan Ketidakadilan" dari sastrawan Triyanto Triwikromo. Tanto Mendut tak ketinggala menjelaskan pentingnya situs Gunung Wukir sebagai leluhur Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Acara dipuncaki repertoar bertajuk "Jejak Ratu Adil Ragam Hayati"; Sebuah kerja kolaborasi teater, musik, tari, sastra, dan seni rupa dalam merespon situs Prasasti Canggal.

Ganjar Nampak menikmati sepanjang pagelaran. Dia tertawa-tawa ketika mendengar Tanto Mendut berdoa agar hujan turun ketika acara dan Ganjar terpeleset jatuh ketika naik atau turun Gunung Wukir.

"Awalnya saya menolak ditulis karena menduga isinya hanya puja-puja. Ternyata Mas Agus ini unik, dia memperhatikan hal-hal kecil tentang saya," kata Ganjar dalam sambutannya.

Dengan gayanya yang kocak, Ganjar juga menyampaikan satu cerita yang belum ada di buku. Saat itu beberapa hari setelah dia dinobatkan menang pemilihan gubernur tahun 2013, Ganjar diundang ke desa petani tembakau di Temanggung.

Lokasi desa berada di atas gunung sehingga rombongan Ganjar yang terdiri dari tiga mobil Innova hitam dijemput rombongan bermotor. Rupanya para penjemput tidak tahu Ganjar di mobil yang mana.

"Yang dikawal mobil paling depan, padahal saya paling belakang. Ketika mobil saya mau menyalip malah dihalangi dan bodi mobil digedor. Pas saya buka jendela, salah satu dari mereka marah-marah lalu meludahi saya. Pas kena di muka," katanya disambut tawa orang-orang.

Dia menilai, buku 'Gubernur Jelata' ini menunjukkan dirinya sebagai manusia biasa. Bahwa Ganjar juga bisa marah dan kesal, kelaparan lalu jajan di warung sembarang, atau kebelet pipis lalu nekat kencing di rumah penduduk.

"Namanya manusia itu tempatnya segala yang kurang. Mudah-mudahan masyarakat bisa melihat sisi manusia dari seorang Ganjar Pranowo yang biasa-biasa saja," katanya.

Apa yang dikatakan Ganjar mendapat konfirmasi usai acara. Jalan tanah yang terguyur air berubah jadi lumpur yang sangat licin. Banyak orang, dari warga, pejabat, hingga wartawan yang terpeleset jatuh sehingga pakaiannya belepotan.

Tak terkecuali Ganjar. Ketika gubernur jatuh, orang-orang kaget bukan kepalang. Tapi Ganjar malah tertawa-tawa. "Wah, dongane Tanto kabul," katanya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Aksi Pelemparan Batu di Tol Kunciran Tangsel, Pelaku Diduga Anak-anak dari Atas JPO
Viral Aksi Pelemparan Batu di Tol Kunciran Tangsel, Pelaku Diduga Anak-anak dari Atas JPO

Aksi pelemparan ini mengagetkan pengguna jalan hingga viral di media sosial

Baca Selengkapnya