Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur Lemhannas: Kawasan IKN Nusantara Rawan Serangan Udara

Gubernur Lemhannas: Kawasan IKN Nusantara Rawan Serangan Udara Desain Istana Kepresiden Ibu Kota Baru. Instagram@nyoman_nuarta

Merdeka.com - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mewanti-wanti agar pemerintah menyiapkan kapasitas pertahanan negara tingkat tinggi untuk menjaga stabilitas di ibu kota baru atau ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya pertahanan udara. Dari segi topografi, kata dia, serangan udara yang paling mungkin jika terjadi perang.

"Kerawanan utama di IKN adalah udara. Entah nanti bandara atau pangkalan udara di nusantara dibangun dengan mekanisme fortifikasi (tambahan) untuk hanggarnya atau menyiapkan pasukan gerak cepatnya," kata Andi dalam webinar dengan tema 'IKN dalam dinamika keamanan regional dan refleksi identitas Global Indonesia,' Kamis (12/5/2022).

Andi mengungkapkan kawasan IKN Nusantara juga berada dalam radius serangan rudal hipersonik milik negara yang memiliki persenjataan canggih, seperti India dan China. Perkembangan persenjataan dunia terbaru, adanya rudal gravitasi yang hanya ditempelkan di satelit, tanpa dibawa pakai pesawat atau yang lainnya.

"Rudal hipersonik ini bagi saya, ancaman utama untuk gelar pertahanan nusantara. Untuk rudal gravitasi, jangankan kita (Indonesia), Amerika Serikat, NATO, maupun China saja belum ada kemampuan untuk menangkal rudal itu," tutur Andi.

Berikut ini matrik analisa terhadap pemindahan IKN di Nusantara:

Tata KelolaVisi Kota Dunia untuk Semua untuk mewujudkannya dibutuhkan sistem pertahanan kuat untuk menjaga dan melindungi IKN Nusantara.

Risiko- Memiliki kerentanan udara tinggi, masuk dalam cakupan rudal balistik negara besar serta mendekati pengelolaan ruang udara negara tetangga.- Memiliki perbatasan darat yang memudahkan negara tetangga memobilisasi pasukan menyerang Nusantara.- Kawasan pusat persaingan negara adidaya, mendekati pangkalan militer AS dan Tiongkok, serta persaingan visi arsitektur negara besar.- Mendekati jalur pelayanan global berkontur laut yang mendukung gelar kekuatan kapal selam.

Krisis- Serangan militer di Kawasan IKN Nusantara.- Mendekati potensi lokus perang hegemoni masa depan.

Respons- Reorganisasi militer untuk mengakomodasi pemindahan IKN.- Mengubah paradigma pertahanan darat menjadi mobilitas strategis.- Memodernisasi alutsista, khususnya pertahanan udara.- Pengembangan sistem keamanan siber.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinggung Ganjar Pranowo, Ini Sederet Kecanggihan Rudal Supersonik yang Jarang Diketahui Orang
Disinggung Ganjar Pranowo, Ini Sederet Kecanggihan Rudal Supersonik yang Jarang Diketahui Orang

Ganjar mengatakan sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.

Baca Selengkapnya
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Bakal Pasang Radar Buatan Eropa
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Bakal Pasang Radar Buatan Eropa

Tujuan pemasangan radar di IKN adalah untuk menunjang perspektif pertahanan udara yang dilengkapi air defense weapon.

Baca Selengkapnya
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa

Radar Thales buatan Prancis akan dipasang di sekitar IKN dan wilayah Papua

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panglima TNI Bongkar Pesawat Militer Amerika Terbanyak Langgar Wilayah Udara Nasional
VIDEO: Panglima TNI Bongkar Pesawat Militer Amerika Terbanyak Langgar Wilayah Udara Nasional

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membuka data pesawat militer dan sipil asing paling banyak melanggar wilayah udara nasional. Ada Amerika Serikat dan India.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Banyak Negara Minat Investasi Nuklir di Indonesia
Pemerintah Klaim Banyak Negara Minat Investasi Nuklir di Indonesia

Lebih berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran investasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Lemhannas Ungkap Tantangan Besar Indonesia yang Perlu Diwaspadai di Tahun 2025
Lemhannas Ungkap Tantangan Besar Indonesia yang Perlu Diwaspadai di Tahun 2025

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengungkap sejumlah tantangan besar Indonesia di Tahun 2025

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Iran Produksi Rudal Balistik Tercanggih di Timur Tengah
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Iran Produksi Rudal Balistik Tercanggih di Timur Tengah

Iran ternyata produksi sendiri rudal balistik yang digunakan untuk menyerang Israel.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB: Indonesia Berkomitmen Menciptakan Dunia Bebas Senjata Nuklir
Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB: Indonesia Berkomitmen Menciptakan Dunia Bebas Senjata Nuklir

Aasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.

Baca Selengkapnya
Prabowo Serah Terimakan Kapal Perang dari Jerman ke TNI AL
Prabowo Serah Terimakan Kapal Perang dari Jerman ke TNI AL

Dua kapal pemburu ranjau ini akan meningkatkan efek penangkal bagi pertahanan khususnya Angkatan Laut RI.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Pakai Drone China, TNI Gunakan Drone Buatan Turki untuk Jaga Kawasan Natuna
Tak Lagi Pakai Drone China, TNI Gunakan Drone Buatan Turki untuk Jaga Kawasan Natuna

Drone Anka itu dikerahkan ke wilayah tersebut lantaran saat ini situasi di kawasan Laut China Selatan tengah memanas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tersembunyi di Perut Bumi, Inilah Penampakan Pangkalan Rahasia Berisi Rudal-Rudal Iran
FOTO: Tersembunyi di Perut Bumi, Inilah Penampakan Pangkalan Rahasia Berisi Rudal-Rudal Iran

Sekitar tiga tahun sebelum serangan besar terhadap Israel dilancarkan, Iran memperlihatkan sebuah pangkalan rahasia berisi ribuan rudal.

Baca Selengkapnya
Depan Pengusaha China, Jokowi Sebut Sudah Siapkan 34.000 Hektare Lahan IKN untuk Investor
Depan Pengusaha China, Jokowi Sebut Sudah Siapkan 34.000 Hektare Lahan IKN untuk Investor

Jokowi menyampaikan hal ini saat bertemu sejumlah pengusaha China.

Baca Selengkapnya