Gubernur Minta Warga Banten Terdampak Banjir Tetap Waspada
Merdeka.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengakui berbagai upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemerintah belum optimal. Dia mengimbau masyarakat di Banten, waspada dan tenang, sebab Pemprov Banten juga akan segera menanganinya.
"Tetap waspada, semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesehatan," jelas Gubernur Banten Wahidin Halim saat meninjau bencana banjir di Perum Ciledug Indah, Kota Tangerang, didampingi petugas Satpol PP dan BPBD Banten, serta jajaran aparat Polisi dan TNI, Sabtu (20/2).
Diterangkan mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu, insiden banjir yang cukup besar pada Sabtu (20/2) ini akibat intensitas hujan di hulu yang tinggi. Sehingga aliran kali yang berada di sisi perumahan meluap akibat tidak lagi mampu menampung debit air yang tinggi.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Untuk itu, baik Pemprov, Pemkot dan Pemerintah Pusat sudah melakukan upaya membuat tanggul-tanggul. Untuk penanganan banjir ini kita sedang koordinasi dengan Pemkot Tangerang," ucapnya.
Dia mengakui, Pemerintah Provinsi Banteb bersama dengan Pemerintah Kota Tangerang, telah melakukan berbagai upaya mitigasi atau pencegahan sebelum adanya cuaca ekstrem ini.
"Tetapi tanggul yang sudah kita buat ternyata tetap tidak mampu menahan air karena curah hujan yang memang tinggi sehingga jebol," ucap dia.
Tak hanya itu, pompa yang sudah disiapkan pun juga tidak dapat menghalau naiknya air ke pemukiman warga lantaran debit air yang melebihi kapasitas.
"Dari atas turun, dari bawah naik karena muaranya juga penuh, ya sudah air jadi naik ke pemukiman," ucap Wahidin.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengaku, telah membangun 57 Posko Kesehatan Penanggulangan Banjir. Diantaranya 38 Posko Puskesmas dan 22 Posko Bergerak, yang tersebar di Kota Tangerang.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi mengungkapkan posko kesehatan banjir mulai dibangun sejak Sabtu pagi, di seluruh Puskesmas di Kota Tangerang.
Selain itu, Dinkes juga menyebar puluhan posko bergerak, untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan kesehatan, ke titik-titik yang terdampak cukup tinggi.
"Para petugas kesehatan baik tim dokter, perawat hingga apoteker kami kerahkan, dan secara sigap langsung melakukan pelayanan kepada para korban banjir yang membutuhkan bantuan kesehatan. Harapannya, kebutuhan kesehatan para korban banjir cepat tertangani, dan tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Liza dalam keterangannya.
Menurut dia, Posko Kesehatan Penanggulangan Banjir akan dibuka 24 jam. Dia juga mewaspadai sejumlah penyakit pasca banjir yang kerap diidap masyarakat, seperti ISPA, diare, demam dan penyakit kulit.
"Tetapi, Dinkes memastikan seluruh petugas kesehatan akan dengan tanggap melayani serta memberikan obat-obatan terbaiknya," ucap dia.
Lisa mengaku, selain posko kesehatan, Dinkes Kota Tangerang, juga telah menyalurkan berbagai bantuan makanan dan minuman ke Posko Bantuan MUI.
Dinkes pun telah mengirimkan bantuan berupa masker dan 245 karton makanan tambahan balita dan ibu hamil, yang disebar di 16 titik posko banjir. Diantaranya, 123 karton atau 10.332 bungkus makanan ibu hamil dan 122 karton atau 3.416 bungkus makanan balita.
"Saya pun mengimbau untuk seluruh korban banjir atau mereka yang mengungsi untuk tetap berusaha menjaga kebersihan dan tetap menggunakan masker. Sama-sama berjuang untuk mengurangi potensi penyebaran virus covid-19 di tengah-tengah kondisi saat ini," ucap dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca Selengkapnya