Gubernur NTT Harap BPOM Percepat Izin Edar Miras Sophia
Merdeka.com - Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nusa Tenggara Timur, untuk bersinergi mengembangkan riset tumbuhan Faloak, sebagai obat penyakit hepatitis C.
"Saat ini tim sementara melakukan penelitian tentang Faloak. Untuk itu diharapkan BPOM dapat membackup atau mendukung riset tersebut. Selanjutnya pemerintah bersama masyarakat akan mengembangkan tanaman tersebut, karena bermanfaat untuk penyembuhan penyakit hepatitis C, yang sampai saat ini belum ada vaksinnya. Tentunya ini keuntungan bagi Nusa Tenggara Timur dalam berkontribusi bagi negara, untuk mengatasi penyakit tersebut," Jelasnya, Kamis (18/3).
Selain itu, Gubernur Viktor juga meminta BPOM Nusa Tenggara Timur untuk memfasilitasi izin edar produk Sophia, miras tradisional hasil fermentasi produk lokal.
-
Siapa yang berperan penting dalam pengembangan obat herbal? 'Dokter menjadi aspek yang penting dalam perkembangan industri farmasi secara optimal, karena kunci keberhasilan tersebut terdapat pada peran dokter,' ungkapnya.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Siapa yang mendesak BPOM untuk sosialisasi? Ia mendesak BPOM segera meningkatkan sosialisasi masif atas kebijakan anyar tersebut.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya.
-
Siapa yang membuat obat tifus dari cacing? Pembuatan obat tifus ini dilakukan oleh seorang warga di kediamannya, Desa Wangunsari.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
"Kemudian terkait Sophia, saat ini kita telah mendapatkan izin laboratorium layak konsumsi. Tinggal proses administrasi izin edar khusus minuman hasil fermentasi produk lokal, di mana prosedurnya lintas kementerian termasuk Badan POM RI, tentunya BPOM Nusa Tenggara Timur dapat bersama tim kami untuk mewujudkannya," katanya.
Gubernur Viktor mengungkapkan sejumlah fakta terkait Sophia, minuman lokal hasil fermentasi yang dikemas menjadi sebuah brand dan bernilai ekonomi.
"Dalam mengonsumsi minuman tersebut, kita akan atur peredarannya agar tidak mengakibatkan mabuk karena konsumsi yang berlebihan. Untuk itu perlu tata kelola dan tata niaga, untuk pengembangan minuman Sophia di Nusa Tenggara Timur dan Indonesia," Jelas Viktor.
Kepala Balai POM Nusa Tenggara Timur, Tamran Ismail menyambut baik harapan gubernur Viktor terkait pengembangan Faloak dan Sophia, serta memfasilitasi sejumlah UMKM yang tersebar di kabupaten dan kota di wilayah perbatasan Timor Leste itu.
"Prinsipnya kami siap bersinergi dalam memfasilitasi kepentingan daerah sesuai dengan regulasi yang ada. Saat ini juga terkait perizinan, sudah ada sistem OSS (Online Single Submission) sehingga dalam proses registrasi, data mesti terkoneksi dan konsisten agar tidak terjadi penolakan yang menyebabkan pengulangan tahapan proses pengurusan izin," tutup Tamran.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaIkrar menyataan akan menjalankan arahan yang dititipkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca SelengkapnyaPemerintah berharap ke depannya ada aturan soal jual beli kratom di toko-toko, usai hasil riset BRIN dan Kemenkes keluar.
Baca SelengkapnyaSYL berharap ke depan Indonesia-Vietnam dapat segera melakukan pertemuan kelompok kerja teknis melalui Joint Commite on Agriculture
Baca SelengkapnyaKratom memiliki manfaat kesehatan, seperti obat anti nyeri hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menegaskan komitmen pemerintah berkomitmen untuk mengeksplorasi potensi kratom secara maksimal.
Baca SelengkapnyaApresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca Selengkapnya18.000 keluarga di Kalimantan Barat hidupnya bergantung pada tanaman kratom.
Baca SelengkapnyaUU Kesehatan diyakini bakal mendorong investasi dan pengembangan obat termasuk untuk hepatitis.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca Selengkapnya